Tak Kunjung Siap, Kampung Betawi Bakal Bekerja Ekstra
Oleh
Neli Triana
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Unit Pengelola Kampung Pusat Budaya Betawi Situ Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, belum maksimal dalam mempersiapkan penyambutan atlet Asian Games 2018. UPK PBB masih menunggu instruksi Pemerintah Kota Jakarta Selatan terkait rancangan penyambutan atlet Asian Games 2018, Minggu (15/7/2018).
Menurut Ketua Satuan Pelaksana Pusat Informasi dan Edukasi UPK PBB Bayu Permana, mereka belum mendapatkan instruksi selanjutnya untuk menyambut Asian Games pada 26 Agustus 2018. Sebab, pemkot dan pihaknya akan membicarakan hal itu dalam rapat koordinasi kesiapan UPK PBB pada 11 Juli 2018. Namun, rapat itu dibatalkan dengan alasan yang tidak diketahui.
”Seharusnya pada 11 Juli 2018 kami akan membahas bersama Wakil Wali Kota Jakarta Selatan untuk persiapan ini. Namun, rapat itu dibatalkan. Kami hanya sebatas merencanakan urutan acaranya saja,” ujar Bayu.
Bayu mengatakan, UPK PBB dalam menyambut atlet Asian Games 2018 sudah memiliki rancangan acara. Ia menuturkan, UPK PBB akan mempertunjukkan kearifan lokal Betawi yang akan ditampilkan saat tamu mancanegara datang, mulai dari kesenian tari, musik, hingga kuliner.
Namun, terkait dengan teknis penampilannya, mereka masih menunggu kabar dari Pemkot Jakarta Selatan yang hingga kini belum memberikan arahan. Mereka berencana akan mengajak para atlet untuk menari tarian Betawi, seperti tarian topeng dan ondel-ondel. Setelah itu, akan ada pameran batik Betawi dan kesenian gambang kromo.
”Kami masih menunggu arahan dari pemkot, sebaiknya bentuk kegiatannya. Kami sudah punya ancang-ancang rencana yang bisa dipakai secara dadakan. Begitu juga terkait dengan tempat. Kepala pengelola, Ibu Rofiqo, inginnya menggunakan gedung zona A, tetapi masih belum fixed dengan wali kota,” ujar Bayu.
Terkait dengan fasilitas, UPK PBB hingga hari ini belum memasang spanduk dan umbul-umbul untuk menyambut para tamu. Terpantau, di bantaran situ, banyak paving block yang belum dikerjakan Dinas Bina Marga Jakarta Selatan.
Selain itu, pengerukan sampah di situ masih belum selesai. Banyak sampah di bibir situ yang berserakan. Akses menuju Pusat Budaya Betawi harus melewati kemacetan yang cukup panjang, melalui jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
”Kami membereskan ini semua bertahap dan ada perencanaannya. Sudah seminggu ini kami memperbaiki beberapa paving di bantaran situ. Rencana kelar sebelum Asian Games dimulai,” ujar Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan Agus Tio.
Museum Budaya Betawi ada di gedung utama UPK PBB, tepat berada di dua ruangan lantai satu. Namun, koleksinya masih minim sekali. Hanya ada empat ondel-ondel, kue kembang goyang, dan beberapa lukisan. Mereka menargetkan pada awal Agustus telah selesai pengerjaannya.
Hari ini, UPK PBB rutin membuat kegiatan tiap minggu kesenian Betawi, seperti kesenian lenong, tarian, dan musik. Rata-rata pengunjung yang datang sekitar 500 orang. Namun, data itu hanya pengunjung yang mencatat dirinya di buku tamu.
Minim sosialiasi
Selain belum terpasangnya umbul-umbul, spanduk, poster, dan pengerjaan fasilitas masih belum rampung. Sosialisasi bahwa Pusat Budaya Betawi Situ Babakan akan menjadi tempat wisata para atlet Asian Games juga belum terjalin.
Hendrik (34), salah satu wisatawan di Pusat Budaya Betawi, tidak mengetahui terkait bahwa Pusat Budaya Betawi akan kedatangan para atlet Asian Games. Ia tidak tahu mengenai informasi tersebut, bahkan merasa terkejut.
”Saya tidak tahu sama sekali. Saya pikir tempat ini tidak akan kedatangan atlet karena tidak ada tanda-tanda sama sekali,” kata Hendrik.
Begitu juga dengan petugas penerima tamu di gedung zona A Pusat Budaya Betawi, Hadi Susilo. Ia tidak mendapatkan kelanjutan informasi tersebut. Hadi takut bila nantinya ada persiapan yang mendadak.
”Memangnya jadi? Saya kira tidak jadi karena belum ada informasi apa-apa dengan acara itu,” ujar Hadi.
Senada dengan mereka, Ketua Perancang Batik Betawi Binaan UPK PBB Syabikun Arief mengatakan, dia dan kelompok kerjanya belum mendapatkan informasi terkait kedatangan atlet Asian Games 2018.
Syabikun mengatakan, pengelola pusat belum memberitahukan bahwa ia dan teman-temannya akan memberikan workshop pada 26 Agustus 2018.
”Belum ada pembicaraan dari unit pengelola sampai saat ini. Kalau diminta untuk memberikan pelatihan, kami sungguh senang hati. Semoga tidak mendadak,” ujar Syabikun. (E11)