JAKARTA, KOMPAS — Uji coba program transportasi One Karcis One Trip atau OK OTrip diperpanjang untuk kedua kali. Keputusan ini diambil karena tarif rupiah per kilometer belum ada kesepakatan. Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, sebagian besar operator angkutan kota belum sepakat dengan tawaran PT Transjakarta.
”Kami minta sekitar Rp 4.100 per kilometer, sementara dari Transjakarta menawarkan Rp 3.700 per kilometer,” katanya di Jakarta, Senin (16/7/2018). Sebelumnya, operator angkutan meminta tarif Rp 3.800 per kilometer, tetapi kemudian operator menaikkan tawaran menjadi Rp 4.100 per kilometer. Uji coba pertama program ini pada 15 Januari-15 Maret 2018, kemudian diperpanjang hingga 15 Juni dan diputuskan ada perpanjangan lagi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan 2.609 unit angkot dari 11 operator sudah bergabung dengan OK OTrip dalam tahun ini. Namun, hingga sekarang, baru 166 unit dari dua operator yang mau bergabung. Dua operator itu adalah Koperasi Wahana Kalpika (KPK) dan Budi Luhur.
Sebelumnya, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, selain tarif, kendala lainnya karena operator lain, selain dua operator yang sudah bergabung itu, belum memenuhi syarat administrasi untuk bergabung dengan OK OTrip.
Untuk OK OTrip ini, Pemprov DKI Jakarta mengalokasikan anggaran sekitar Rp 3,3 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018.
Integrasi angkutan umum semakin mendesak dilaksanakan. Selain janji kampanye, program ini juga meningkatkan keamanan dan kenyamanan transportasi umum. Salah satunya mengantisipasi kejahatan dalam angkutan umum.
Kejahatan di angkutan umum pada tahun ini menewaskan Asih Sukarsih (32), yang melompat dari angkutan umum yang ditumpanginya di Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, karena takut dicopet.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, saat ini Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta tengah menghitung rupiah per kilometer tersebut. Oleh sebab itu, perpanjangan diperkirakan berlangsung hingga Agustus guna menunggu hasil perhitungan dan kesepakatan dengan operator.
Sandiaga mengatakan, saat ini jumlah penumpang OK OTrip sekitar 20.000 orang per hari. ”Jumlah penumpang terakhir naik menjadi 20.000 orang per hari. Ini angka yang cukup signifikan. Jadi buat kami, pencapaian awal ini harus diteruskan dan target kami 2.609 armada bisa berjalan,” katanya.
Wibowo dari Humas Transjakarta mengatakan, saat ini sudah ada sembilan rute OK OTrip yang dilayani 166 armada. Jumlah ini tersebar di lima wilayah Jakarta. Ia mengatakan, dalam waktu dekat akan dilakukan penambahan rute lagi.