AirAsia Siapkan Teknologi Pengenalan Wajah untuk ”Boarding”

KOMPAS/MEGANDIKA WICAKSONO

Pesawat AirAsia di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (17/7/2018). AirAsia dinobatkan sebagai Maskapai Berbiaya Hemat Terbaik di Dunia untuk kesepuluh kali berturut-turut sejak 2008. AirAsia memenangi penghargaan ini dalam ajang Skytrax World Airline Awards 2018 yang diadakan di The Langham, London, Selasa (17/7/2018), dan juga diumumkan di Kuala Lumpur. Selain itu, AirAsia X juga terpilih sebagai Kabin Premium Maskapai Berbiaya Hemat Terbaik di Dunia selama enam tahun berturut-turut dan AirAsia juga meraih kategori Maskapai Berbiaya Hemat Terbaik di Asia.

KUALA LUMPUR, KOMPAS — Maskapai penerbangan AirAsia menyiapkan layanan pengenalan wajah atau biometric face recognition untuk mempermudah proses boarding. Pemanfaatan teknologi dioptimalkan guna meningkatkan pelayanan kepada penumpang sekaligus demi keamanan.

”Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah dengan face recognition untuk boarding. Sekarang beberapa merek telepon seluler bisa face recognition. Nanti, saat boarding juga memakai face recognition sehingga bisa betul-betul membuat zero error kalau, misalnya, ada paspornya palsu atau ada orang yang sepatutnya tidak terbang, tapi terbang,” tutur CEO Group AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan di sela-sela pengumuman penghargaan Skytrax untuk AirAsia, Selasa (17/7/2018) malam di Kuala Lumpur, Malaysia.

Dendy menyampaikan, pemeriksaan boarding pass dan paspor secara manual selama ini bisa menjadi celah dan dimanfaatkan orang yang tidak bertanggungjawab.

”Sekarang ini, dengan menunjukkan boarding pass dan paspor, kalau mukanya mirip, kan, susah. Dengan biometrik, akan tidak mudah diakali lagi dan proses boarding juga makin cepat. Saat ini masih diujicobakan di Bandara Internasional Senai di Johor Bahru, Malaysia,” paparnya.

KOMPAS/MEGANDIKA WICAKSONO

AirAsia Group CEO & AirAsia X Co-Group CEO Tan Sri Tony Fernandes (duduk, memegang mik) menyampaikan keterangan pers di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (17/7/2018) malam.

Menurut Dendy, inovasi itu juga menjadi salah satu terobosan untuk menjaga kesetiaan pelanggan serta mewujudkan komitmen atas penghargaan Maskapai Berbiaya Hemat Terbaik di Dunia untuk yang kesepuluh kali yang diterima dalam ajang Skytrax World Airline Awards 2018 di London.

”Kami mengedepankan pelayanan. Pengalaman itu bukan hanya pada saat penerbangan, tapi betul-betul pada saat mereka mau mulai booking, kemudian check-in, kemudian boarding, hingga mereka sampai ke destinasi. Itu akan jadi tujuan utama kami. Inovasi-inovasi akan tetap dilakukan untuk mengarah ke sana,” ujarnya.

AirAsia dinobatkan sebagai Maskapai Berbiaya Hemat Terbaik di Dunia untuk yang kesepuluh kali berturut-turut sejak 2008. AirAsia memenangi penghargaan ini dalam ajang Skytrax World Airline Awards 2018 yang diadakan di The Langham, London, Selasa (17/7/2018), dan juga diumumkan di Kuala Lumpur.

Selain itu, AirAsia X juga terpilih sebagai Kabin Premium Maskapai Berbiaya Hemat Terbaik di Dunia selama enam tahun berturut-turut dan AirAsia juga meraih kategori Maskapai Berbiaya Hemat Terbaik di Asia.

AirAsia Group CEO & AirAsia X Co-Group CEO Tan Sri Tony Fernandes menyampaikan, meski berbiaya hemat, maskapainya tetap memperhatikan kualitas dengan memprioritaskan pelanggan.

”Maskapai berbiaya hemat bukan berarti low quality. Kami selalu menempatkan pelanggan sebagai yang utama. Ke depan, tentu kami akan lebih memberikan nilai tambah dengan layanan yang sifatnya lebih personal,” ujar Tony.