Artis Perlu Mengubah Pola Hidup Ketika Terjun ke Dunia Politik
Oleh
PRADIPTA PANDU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai politik banyak mengusung bakal calon legislatif berlatar belakang artis pada Pemilihan Umum Legislatif 2019. Artis yang telah terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai anggota legislatif dinilai perlu mengubah pola hidup, gaya, dan cara berkomunikasinya.
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyampaikan, banyaknya calon anggota legislatif berlatar belakang artis yang mendaftar pada Pileg 2019 menunjukkan bahwa partai politik lebih mementingkan figur daripada kader partainya sendiri.
Tren mengusung artis dalam pileg dinilai Pangi sebagai strategi parpol untuk mencapai target 30 persen di kursi parlemen atau parliamentary threshold. Adanya ambang batas ini membuat parpol tidak lagi berbicara atau mengedepankan ideologi, tetapi juga populisme, figur, dan sosok yang bisa mendulang suara.
Artis yang telah dikenal publik dan memiliki cukup logistik inilah yang menurut Pangi jauh lebih bisa meraup suara daripada kader internal partai.
”Terkadang partai memiliki kader dengan kemampuan yang bagus, tetapi di masyarakat kader tersebut tidak dikenal. Ini yang disebut logika partai dan logika elektabilitas bertolak belakang. Masyarakat pun akhirnya ragu-ragu dalam memilih kader tersebut dan akan lebih memilih artis yang lebih dikenal sosoknya,” ujar Pangi di Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Meski demikian, Pangi menyebutkan, saat ini kepuasan masyarakat terhadap kinerja anggota legislatif berlatar belakang artis ini masih rendah. Hal tersebut tidak terlepas dari pengetahuan dan kapabilitas artis yang belum memadai untuk menjadi penyalur lidah rakyat. Selain itu, artis yang telah menjadi anggota legislatif juga dinilai belum bisa berubah dari mental dan gaya hidup lamanya.
”Mental politisi dan anggota legislatif itu berbeda dengan artis. Mayoritas artis itu sudah terbiasa dilayani, sedangkan politisi adalah pelayan masyarakat sehingga dia harus rajin bertemu masyarakat,” kata Pangi.
Mental politisi dan anggota legislatif itu berbeda dengan artis. Mayoritas artis itu sudah terbiasa dilayani, sedangkan politisi adalah pelayan masyarakat sehingga dia harus rajin bertemu masyarakat.
Pangi menjelaskan, hakikat menjadi politisi adalah mengabdi kepada negara dan menjaring aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, artis juga harus mengubah pola hidupnya, gayanya, dan cara berkomunikasinya ketika terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai anggota legislatif.
”Dalam konstitusi, kita memang tidak ada larangan artis mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Tetapi, artis yang tidak punya kemampuan dan kontribusi setelah menjabat itulah yang menjadi persoalan,” ujar Pangi.
Menurut Pangi, untuk meningkatkan kemampuan dan kapabilitas, artis yang menjadi anggota legislatif perlu mengikuti sekolah partai. ”Jangan sampai fungsi DPR saja para artis ini tidak tahu,” katanya.
Caleg artis
Dari 19 partai yang mengikuti kontestasi Pemilihan Umum Legislatif 2019, PDI-P merupakan partai yang cukup banyak mendaftarkan calon anggota legislatif dengan latar belakang artis. Tidak hanya pada Pileg 2019, partai yang diketuai Megawati Soekarno Putri ini juga kerap mengusung caleg artis pada pileg sebelumnya, salah satunya Rieke Diah Pitaloka.
Adapun nama artis yang ikut dalam gerbong PDI-P pada Pileg 2018 antara lain, Kirana Larasati, Krisdayanti, Nico Siahaan, Chicha Koeswoyo, Ian Kasela, Jeffry Waworuntu, Iis Sugianto, Harvey Malaiholo, Lita Zein, dan Angel Karamoy.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristianto menyatakan, partainya selalu membuka diri bagi tokoh masyarakat untuk bergabung dengan PDI-P. Namun, dia menegaskan bahwa PDI-P tetap mengevaluasi artis-artis yang maju sebagai anggota legislatif.
Menurut Hasto, artis atau figur yang dicalonkan harus memiliki kepribadian kuat, mengedepankan kepribadian bangsa, dan menghormati kebudayaan. Selain itu, siapa pun yang akan menjadi caleg dari PDI-P juga harus mengikuti sekolah partai.
Selain PDI-P, Partai Nasdem juga menjadi salah satu partai yang banyak mengusung caleg berlatar belakang artis. Deretan artis tersebut antara lain Nafa Urbach, Syahrul Gunawan, Tessa Kaunang, Nurul Qomar, Diana Sastra, Krisna Mukti, Olla Ramlan, Farhan, Conny Dio, Della Puspita, Lucky Hakim, Mandra, sampai Venna Melinda.
Strategi mengusung artis dalam Pileg 2019 untuk mendulang suara partai tidak ditampik Sekretaris Partai Nasdem Johny G Plate. Menurut dia, popularitas para artis masih menjadi cara ampuh untuk menggaet suara para pemilih di sejumlah daerah pemilihan.
”Artis juga perlu mengisi kursi di DPR untuk mendukung profesi seni dan budaya. Oleh karena itu, perwakilan artis di legislatif juga penting,” ujar Johny.