SEOUL, SELASA — Olahraga kembali dipakai untuk merekatkan Korea Selatan dan Korea Utara. Negara yang puluhan tahun dalam status siap saling serang itu mengumumkan akan membentuk kontingen tenis meja bersama.
Seorang pengurus Asosiasi Tenis Meja Korea Selatan menyebut, tim gabungan itu akan berlaga di Korea Terbuka 2018. Mereka akan bertanding mulai Selasa (17/7/2018) hingga Sabtu (21/7/2018) di Daejeon, Korsel.
Sebanyak 16 atlet Korut terlihat tiba di Bandar Udara Incheon, Korsel, pada Minggu (15/7/2018). Mereka menumpang pesawat yang datang dari Beijing, China.
Delegasi Korut antara lain terdiri dari Kim Song I, peraih medali perunggu pada nomor tunggal putri di Olimpiade Rio 2016 di Brasil. Ia salah satu dari delapan atlet putri Korut yang bertandang ke Korsel.
Bukan kali ini saja Korsel dan Korut membentuk tim gabungan untuk mengikuti turnamen tenis meja. Pada 1991 di Jepang dan 2018 di Swedia, kedua negara mengirim tim gabungan untuk mengikuti kejuaraan tenis meja.
Selain tenis meja, kedua negara juga pernah bersama-sama membentuk tim hoki es putri. Tim itu bertanding pada Olimpiade Musim Dingin 2018 yang berlangsung di Korsel. Bahkan, kontingen kedua negara bergabung pada defile pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2018.
Sebelum ini, sejumlah pebasket Korsel bertandang ke Korut. Mereka bertanding dengan para pebasket Korut dalam lawatan itu.
Tim gabungan selanjutnya diperkirakan akan bertanding di Indonesia pada Agustus 2018. Korsel dan Korut membentuk tim gabungan untuk cabang dayung dan basket. Tim itu akan bertanding di Asian Games. Tidak ada penjelasan, apakah tim seperti itu boleh bertanding di Asian Games atau tidak.
Hal yang jelas, inisiatif membentuk tim gabungan itu telah meredakan ketegangan kedua negara. Sejak Perang Korea berakhir pada 1953, kedua negara sebenarnya dalam status siaga perang. Korsel selalu siap siaga atas kemungkinan serangan Korut. (AFP)