BOGOR, KOMPAS — Lalu Muhammad Zohri membidik dapat ikut bertanding di Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia sedang mempertimbangkan strategi keikutsertaan Zohri pada ajang Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.
”Kami sedang memikirkan dan dipertimbangkan betul. Jadi, belum tentu dia (Zohri) diturunkan di Asian Games. Target kami, dia ikut Olimpiade 2020. Kalau sekarang cedera, bagaimana,” ujar Ketua Umum PASI Bob Hasan, Rabu (18/7/2018) siang.
Bob Hasan, ditemui di Kanari Cafe Hotel Salak, Bogor, sedang bersama Zohri dan Sekjen PASI Tigor M Tanjung. Ketiganya baru selesai menyantap nasi goreng seafood untuk makan siang sebelum ke Istana Bogor karena Presiden Joko Widodo menunggu mereka.
”Insya Allah, bisa turun dan memenanginya. Tapi, bagaimana nanti. Saya ingin ikut Olimpiade,” ucap Zohri.
Tigor Tanjung menyebutkan, Zohri memang dipersiapkan untuk menjadi atlet atletik tingkat dunia. Karena itu, dia diberangkatkan berlatih di Amerika Serikat. ”Dia baru pulang berlatih satu bulan di sana, hasil dia memenangi juara dunia lari 100 meter usia 20 itu. Dia sudah juara dunia, nih,” katanya.
Bob Hasan memastikan akan hati-hati menjaga Zohri karena Zohri masih muda usia dan diharapkan dapat berprestasi lebih banyak dan baik lagi di tingkat dunia. ”Zohri bulan ini baru 18 tahun, loh. Masih muda, masih banyak yang bisa ia capai. Harus hati-hati, jangan sampai cedera,” ujar Bob.
Zohri yang mendengar hal itu hanya tersenyum, duduk tenang. Ditanya mengenai ”tidak ada” bendera Merah Putih seusai bertanding, Zohri mengatakan, dirinya berlari-lari seusai memenangi pertandingan karena menghindari wartawan yang ingin mewawancarainya.
”Saya lari itu bukan cari-cari bendera, tapi karena takut diwawancarai. Kan, saya tidak bisa bahasa Inggris. Bendera ada,” ujarnya.