Asap Bayangi Penyelenggaraan Asian Games di Palembang
OGAN KOMEING ILIR, KOMPAS - Asap kebakaran lahan dan hutan mulai bermunculan dan bisa mengancam perhelatan Asian Games di Palembang, Sumatera Selatan, 18 Agustus hingga 2 September 2018. Perhelatan akbar se-Asia itu akan dibuka resmi di Jakarta, 18 Agustus.
Hingga Rabu (18/7/2018), lahan seluas 300 hektar di dua kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, terbakar, yakni Pedamaran dan Pedamaran Timur. Tim satuan tugas penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Sumsel berupaya memadamkan api, dari darat maupun udara dibantu pihak swasta.
Rabu sebelum tengah hari kemarin, terbang 20 menit dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Kompas yang menumpang helikopter Bell 412 EP milik APP Sinar Mas melihat asap putih tebal membubung dari hamparan lahan kebun sawit dan hutan. Asap berasal dari banyak titik yang tersebar sporadis.
Segala kekuatan dikerahkan untuk mengawasi ancaman titik panas.
Bom air dari helikopter Super Puma pun tak sebanding cakupan kebakaran lahan dan hutan. Lokasi lahan di Pedamaran Timur itu ada di selatan Kota Palembang, empat jam jalan darat.
Keberadaan titik panas dan asap tebal itu bukan kemarin saja. Sejak awal Juli, titik panas terpantau 74 titik, meningkat dibanding Juni di 52 titik.
“Jangan sampai asap kebakaran hutan dan lahan mengganggu penyelenggaraan Asian Games,” ujar Komandan Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumatera Selatan Kolonel (Inf) Iman Budiman, kemarin. Tiga kabupaten jadi prioritas, yakni Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Banyuasin.
Kepala Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Bandara SMB II Palembang Agus Santosa mengatakan, hari tanpa hujan di sejumlah daerah bisa enam hari dengan rata-rata suhu udara 32-34 derajat celsius. Dari sisi musim, jika dibandingkan tahun 2017 dan 2016, kemarau kali ini lebih kering.
Namun, jika dibandingkan tahun 2015, ketika asap pekat menyelimuti Kota Palembang dan sekitarnya berhari-hari, kemarau kali ini lebih basah. "Jika dibiarkan, dampak asap dikhawatirkan ke Palembang," kata dia.
Siaga merah
Melihat peningkatan intensitas titik panas, lanjut Imam, pihaknya akan meningkatkan status ke siaga merah pada 20 Juli hingga 5 September 2018. Dengan begitu, tim terpadu yang satu timnya beranggota 10 orang akan diterjunkan per 20 Juli 2018. Operasi intai darat ini diberi nama operasi Pati Geni.
Tim terpadu akan disebar di 56 desa rawan karhutla, yang bila terbakar asapnya bisa mengarah ke Palembang. Tugas tim gabungan memantau aktivitas masyarakat di desa rawan terbakar, sosialisasi pencegahan kebakaran, dan pemadaman dini. “Tim akan tinggal di desa. Luas jangkauan patroli hingga 200 kilometer per hari,” jelas Imam.
Pemantauan aktivitas masyarakat dinilai penting agar saat terbakar, petugas mampu mengindentifikasi pelakunya. Patroli sebelumnya, masih ditemukan obat nyamuk gagal terbakar. Obat nyamuk itu diduga digunakan untuk membakar lahan.
Bila obat nyamuk diletakkan di dekat jerami, pelaku punya waktu sekitar 20 menit untuk melarikan diri. “Modus ini terus dilakukan, pelaku pembakaran lahan sulit dilacak,” kata dia.
Demi suksesnya operasi jelang Asian Games, seluruh jajaran Polres hingga Polsek di Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Musi Banyuasin diperintahkan membantu pemadaman dan pencegahan karhutla. “Anggota di daerah itu dibebaskan dari pengamanan Asian Games, tetapi harus fokus agar tidak ada kebakaran lahan di wilayahnya,” kata Kepala Polda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara.
Kepala BPBD Sumatera Selatan Iriansyah mengatakan, operasi itu tindak lanjut tanggap darurat sejak Februari dan berakhir Oktober 2018. Jelang Asian Games, pihakya telah mengusulkan keberadaan sepuluh helikopter mengantisipasi kebakaran.
“Saat ini ada tiga helikopter. Mudah-mudahan dalam waktu dekat dua helikopter segera tiba di Palembang,” kata dia.
Di Palembang, sejumlah cabang diperlombakan, yang sebagian di antaranya berada di luar ruang, di antaranya sepatu roda, kano, triatlon, dan sepakbola perempuan. Aktivitas di luar ruang tersebut rentan dengan kondisi cuaca.
Untuk itu, perlu dipastikan seluruh cabang olahraga itu dalam berjalan lancar tanpa gangguan. Apalagi asap kebakaran yang jelas-jelas mengganggu kesehatan.
Di Riau, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman meminta Satgas Karhutla mengoptimalkan proses pemadaman kebakaran lahan dan hutan. Ia berharap kebakaran segera dikendalikan, atau paling tidak dicegah agar tidak menyebar ke lokasi baru.
Dari Jambi, seruan perlunya kerja sama pemadaman kebakaran lahan lintas wilayah dikumandangkan. Namun, belum bisa karena Jambi belum menetapkan status Siaga Darurat.
“Sumatera Selatan sudah menetapkan, tetapi Jambi belum. Akibatnya, tim kami sulit leluasa bergerak,” kata Donny Osmond, Kepala Seksi Kebakaran Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi.
Beberapa tahun terakhir, kebakaran lahan sangat parah melanda wilayah Musi Banyuasin, Sumsel. Upaya pemadaman kebakaran lebih mudah dijangkau tim pemadam dari Jambi, karena jaraknya lebih dekat.
Jika kerja sama berjalan, upaya pemadaman di lokasi-lokasi rawan terbakar di batas wilayah akan bisa cepat tertangani sehingga tidak akan mengganggu pelaksanaan Asian Games.
Rabu kemarin, Kabupaten Sarolangun, Jambi, telah menetapkan status Siaga Darurat menyusul Merangin dan Muaro Jambi. Gubernur Jambi diminta segera menaikkan status.
Rencana operasi
Di Jakarta, Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan mengatakan, pihaknya sedang menyelesaikan rencana operasional antisipasi bencana asap saat Asian Games di Sumsel. Rencana operasi itu akan diserahkan 26 Juli 2018.
Pihak BNPB berharap pemerintah daerah merespon susunan rencana itu. Penanggulangan bencana asap butuh komitmen banyak pihak dan tidak sepele.
Dalam susunan rencana operasi itu, kata Lilik, terget pengamanan Asian Games ada dua hal penting. Pertama, asap kebakaran mengganggu sehingga tim perlu mengamankan seluruh tempat pertandingan, hotel tempat atlet dan peserta menginap, termasuk mengamankan seluruh atlet dan pesertanya, jika diperlukan evakuasi.
Hal kedua, bagaimana mengidentifikasi pemadaman awal karhutla di Sumsel. Apalagi memasuki kemarau, pemadaman harus diantisipasi dari awal.
Segala kekuatan dikerahkan untuk mengawasi ancaman titik panas. Selain kerja sama banyak pihak, teknologi juga dikerahkan mengantisipasi kemunculan asap, di antaranya teknologi modifikasi cuaca oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Selain di Sumatera, kebakaran lahan dilaporkan terjadi di sejumlah tempat di Kalimantan Tengah, di antaranya di Kabupaten Kapuas. (SAH/ITA/AYS/IDO)