Pemerintah Siaga Penuh agar Indonesia Bebas Kabut Asap
Oleh
Khaerudin
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia tak mau dipermalukan kabut asap akibat kebakaran saat menjadi tuan rumah Asian Games, yang mulai digelar 18 Agustus. Pemerintah pun mengerahkan segala upaya agar Indonesia bebas asap dari kebakaran lahan dan hutan seperti dua tahun terakhir.
Menjelang Asian Games, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berupaya maksimal untuk mengawal Indonesia bebas asap. Sejumlah titik api yang muncul di beberapa provinsi rawan, seperti Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau, mulai diatasi sejak dini.
Upaya antisipasi dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dilakukan tim terpadu setiap hari, dengan melibatkan Manggala Agni KLHK, TNI, Polri, perusahaan swasta, dan masyarakat.
”Khusus menghadapi Asian Games, kami telah mendapat arahan dari Bu Menteri untuk siaga penuh. Upaya pencegahan hingga pemadaman, termasuk patroli, dilakukan tiap hari. Kami mengajak masyarakat menjaga bersama-sama,” ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles B Panjaitan dalam pernyataan pers di Jakarta, Kamis (19/7/2018).
KLHK saat ini telah menyiagakan dan sudah mengoperasikan Manggala Agni di 11 provinsi rawan kebakaran dalam 34 daerah operasi dengan kekuatan 1.889 personel. Mereka dilengkapi dengan sarana prasarana pengendalian karhutla.
KLHK juga menyiagakan Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla) yang ada di Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Taman Nasional serta dalam (Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH). ”Di Sumsel saat ini ada lima Brigade Dalkarhutla sedang dibentuk dan dilatih oleh KLHK,” kata Raffles.
KLHK juga menyiagakan Masyarakat Peduli Api yang sudah dibentuk dan sampai saat ini dalam pembinaan KLHK dengan jumlah 9.963 personel di seluruh Indonesia. Upaya pencegahan juga dilakukan melalui patroli terpadu pencegahan karhutla di 300 posko desa di delapan provinsi rawan. Kegiatan ini melibatkan unsur Manggala Agni KLHK, TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat desa.
”Tim ini setiap hari melakukan deteksi dini dan sosialisasi penyadartahuan kepada masyarakat dengan tujuan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pencegahan karhutla. Kami lakukan secara door to door,” lanjut Raffles.
Pada tahapan deteksi dini, KLHK setiap hari melaksanakan pemantauan titik panas serta pemantauan sebaran asap dan kondisi indeks standar pencemaran udara (ISPU). Untuk deteksi dini di tingkat lapangan ditindaklanjuti dengan pengecekan titik panas pada wilayah-wilayah prioritas dan tingkat kepercayaan tinggi.
”Hal ini dilaksanakan agar kejadian kebakaran dapat ditangani sedini mungkin,” kata Raffles.
Khusus untuk Sumatera Selatan yang akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018, pemerintah telah membentuk posko satuan tugas penanganan karhutla dari tingkat desa hingga provinsi.
”Koordinasi dilakukan secara berjenjang, dan setiap kejadian kebakaran di lapangan dapat segera dilaporkan dan ditangani sebelum kebakaran meluas,” ucap Raffles.
Terhadap kejadian karhutla di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, sejak Rabu (18/7/2018) sore, titik api berhasil dipadamkan. (*)