Pendidikan Berkualitas Berpeluang Wujudkan Mobilitas Ekonomi
Oleh
Ester Lince Napitupulu
·3 menit baca
Memberikan pendidikan berkualitas pada anak berarti memberikan peluang bagi anak untuk memiliki masa depan yang lebih baik dengan adanya mobilitas ekonomi.
JAKARTA, KOMPAS – Pendidikan berkualitas yang dinikmati siswa memberikan peluang untuk meningkatkan mobilitas ekonomi di masa depan. Dengan demikian, investasi pemerintah dalam menyediakan pendidikan berkualitas bagi semua anak bangsa harus jadi komitmen.
Tiga hal penting yang berpengaruh pada kualitas pendidikan. Pertama atau yang utama adalah dengan menjamin tersedianya kepala sekolah yang berpendidikan SMA ke atas dan mendapatkan pelatihan manajemen. Kedua, guru yang berpendidikan SMA ke atas dan pelatihan serta guru muda. Ketiga, sarana dan prasarana, utamanya perpustakaan dengan buku-buku bacaan pendukung pembelajaran. Terpenuhinya tiga hal penting tersebut berkaitan positif pada perubahan ekonomi siswa saat dewasa dari kelompok ekonomi miskin ke menengah dan kaya.
Direktur Eksekutif Article 33 Indonesia Santoso dalam diskusi publik bertema Kualitas Pendidikan dan Kesenjangan di Jakarta, Rabu (18/7/2018), memaparkan hubungan pendidikan berkualitas dengan mobilitas ekonomi didapat dari hasil riset yang dilakukan peneliti Article 33 Indonesia. Data diambil dari Indonesia Family Life Survey karena sifatnya longitudinal. Ada sekitar 33.000 sampel yang didapat pada tahun 1993 (SD - SMA), lalu data 2007 dan 2014 ketika sampel tersebut sudah pada usia bekerja.
"Penelitian dilakukan untuk mengukur kualitas pendidikan pada peningkatan kesejahteraan. Dengan pendidikan berkualitas, semestinya bisa membawa siswa keluar dari jebakan kemiskinan,"kata Santoso.
Indikator kualitas ditetapkan dari sumber daya yakni kepala sekolah dan guru, serta tingkat pendidikan, pelatihan, dan lama mengajar. Ada juga soal sarana-prasarana seperti perpustakaan, bahan bacaan, kantin, dan lapangan olah raga. Indikator lainnya nilai Ebtanas, rata-rata rasio murid : guru, dan rata-rata jumlah siswa di dalam kelas.
"Pemerataan pendidikan berkualitas harus diwujudkan demi menjamin akses anak pada pendidikan berkualitas. Strategi untuk memeratakan sekolah-sekolah berkualitas harus dibuat roadmap-nya,"ujar Santoso.
Dampak pendidikan berkualitas pada mobilitas ekonomi, misalnya terlihat, mereka yang di tahun 1993 pada 2007 (tetap) berada di kelompok miskin 31,85 persen, bergeser ke kelompok menengah 44,95 persen, dan kaya 24,2 persen. Khusus yang di kelompok miskin, pendidikan berkualitas membuat yang ada di kelompok miskin menggeser mereka ke kelompok menegah dan kaya sekitar 56 persen.
Proses belajar
Dekan Fakultas Pendidikan Universitas Sampoerna Nisa Felicia mengatakan pendidikan berkualitas tidak sekadar dilihat dari input yang bagus. Jangan sampai ada anggapan, sekolah berkualitas itu harus berfasilitas lengkap dan mahal. "Yang perlu dilihat juga itu bagaimana proses belajar mempengaruhi kualitas," kata Nisa.
Pendidikan berkualitas tidak sekadar dilihat dari input yang bagus. Yang perlu dilihat juga itu bagaimana proses belajar mempengaruhi kualitas.
Menurut Nisa, harus ada kesamaan bagi semua anak untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Institusi pendidikan memberikan layanan pendidikan sesuai kebutuhan siswa yang berlatar belakang berbeda, namun kualitas hasil belajar relatif sama baiknya.
Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Suharti mengatakan akses pendidikan semakin baik. Kesenjangan akses antara kelompok kaya dan miskin, perempuan dan laki-laki, dan perkotaan-pedesaan, semakin mengecil.
"Namun untuk variasi hasil belajar masih cukup lebar antarsekolah dan daerah. Hal ini terlihat dari hasil ujian nasional,"ujar Suharti.
Pemerataan mutu layanan pendidikan, ujar Suharti, diupayakan dengan berbasis peta mutu pendidikan, hasil akreditasi, hasil ujian nasional, dan zonasi. Selain itu, penganggaran berbasis kinerja.
Guru Besar Emeritus Universitas Indonesia Mayling Oey-Gardiner mengatakan, pendidikan berkualitas menghantarkan anak-anak untuk mencapai masa depan yang didambakan.