logo Kompas.id
UtamaIndonesia Darurat Merkuri
Iklan

Indonesia Darurat Merkuri

Oleh
Evy Rachmawati
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LcYiYEGDnubPa6hqeEG_1nqXYE4=/1024x556/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2FIMG_20180719_191000.jpg
DIONISIA GUSDA UNTUK KOMPAS

Hendrasto, Direktur Jenderal Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara (paling kanan), Doni Monardo, Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (kedua dari kanan), dan Kirana Pritasari, Direktur Jenderal Kesehatan MAsyarakat, Kementerian Kesehatan (ketiga dari kanan), pada temua media dengan tema pengolahan merkuri di Indonesia, di Gedung Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2018)

JAKARTA, KOMPAS—Pertambangan emas skala kecil menimbulkan pencemaran merkuri ke lingkungan hidup. Pencemaran merkuri tersebut juga berdampak buruk bagi kesehatan dan penurunan kualitas generasi penerus bangsa.

Direktur Jenderal Pengolahan Sampah, Limbah, Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan, proses ekstraksi emas pada pertambangan emas skala kecil (PESK) di Indonesia umumnya memakai merkuri. Penggunaan merkuri memicu pencemaran lingkungan yang berdampak buruk bagi kesehatan jangka panjang.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000