Keriangan Polos Bocah di Istana
Dua puluhan anak bermain bola plastik di lapangan berumput rapi. Bola berwarna merah kuning pun ditendang ke sana kemari. Asyik sekali.
Ada pula beberapa permainan dan kegiatan lain yang bisa diikuti, seperti congklak dan menganyam janur. Lapangannya sangat istimewa. Halaman belakang Istana Merdeka dan Istana Negara.
Untuk kesekian kali, istana yang biasanya diisi pertemuan-pertemuan serius kenegaraan berganti keriangan anak-anak. Sebelum ini, awal Mei lalu, Presiden Joko Widodo dan Nyonya Iriana berinteraksi dengan anak-anak dalam kegiatan #JamMainKita dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2018.
Hari Jumat (20/7/2018) ini, acara Bermain, Berdendang, dan Berimajinasi Bersama Anak itu diselenggarakan sekaligus untuk mengapresiasi film Kulari ke Pantai dan pemenang lomba cipta lagu anak.
Lagu pilihan publik yang menang dalam lomba cipta lagu anak 2018 ”Menjelajah Dunia” ciptaan Nurul Susantono dan ”This is Holiday” ciptaan Stephen Irianto Wally yang memenangi lomba pun ditampilkan dalam acara ini. Selain itu, musisi RAN bersama dua aktris cilik, Maisha Kanna dan Lil’li Latisha, menyanyikan pula ”Selamat Pagi” lagu tema film anak yang disutradarai Riri Riza dan diproduseri Mira Lesmana.
Presiden Joko Widodo, yang didampingi Nyonya Iriana dan Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy, pun menanyakan apakah anak-anak yang hadir senang dengan lagu-lagu tersebut. Segera saja anak-anak menjawab senang.
”Senang dengar lagu anak atau seneng main ini (memperagakan memencet tombol telepon genggam)? Senang?” tanya Presiden. Anak-anak pun polos menjawab, ”Senang!”
Presiden pun mengingatkan agar anak-anak tak hanya bermain dengan gawai, tetapi juga tetap bermain dengan teman-temannya. Bahkan, kata Presiden Jokowi, saat kecil dirinya senang mendengarkan lagu-lagu anak yang dinyanyikan Chicha Koeswoyo, Dina Mariana, Ira Maya Sopha, dan Diana Papilaya.
Dari 500 film Indonesia yang diproduksi, hanya 15 yang film anak. Lagu anak seperti yang dulu banyak diciptakan Ibu Sud pun kini relatif tak ada
Bahkan, Presiden sempat menanyakan lagu-lagu anak yang dibawakan para penyanyi tersebut yang juga hadir di Kompleks Istana Kepresidenan. Nostalgia sangat terasa, Presiden juga menyanyikan potongan lagu-lagu terkenal, seperti ”Helly”, ”Sepatu Kaca”, dan ”Paman dari Mana”.
Karena itu, pertanyaan pertama kepada anak-anak adalah dua judul lagu anak yang diketahui. Punta, siswa SD Muslimin, adalah yang beruntung mendapatkan sepeda untuk jawaban lagu ”Balonku” dan ”Ular Naga”.
Menurut Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, keprihatinan Presiden terkait minimnya lagu dan film anak dirasakan semua. Dari 500 film Indonesia yang diproduksi, hanya 15 yang film anak. Lagu anak seperti yang dulu banyak diciptakan Ibu Sud pun kini relatif tak ada.
Untuk itu, diadakan lomba cipta lagu anak 2018 sekaligus bertepatan dengan produksi film Kulari ke Pantai. Pesertanya mencapai 1.212 orang dengan 1.865 karya.
Menurut Mira Lesmana, memproduksi film anak lebih sulit karena perlu komitmen dan keyakinan. Selain dari sisi bisnis, shooting dengan artis anak memerlukan pemahaman untuk memberi waktu mengerjakan PR maupun istirahat. Selain itu, waktu tayangnya juga hanya bisa di masa liburan sekolah.
Namun, keberadaan film anak dinilai sangat penting untuk membangun kedekatan dengan karya sineas Indonesia. ”Penonton film Indonesia sekarang ini adalah penonton Petualangan Sherina dan AADC (Ada Apa dengan Cinta). Saya juga dulu menonton Gita Cinta dari SMA dan tumbuh dengan film-film itu. Jadi ada memori dan menjadi bagian dari film Indonesia. Tanpa ada film anak Indonesia, anak-anak Indonesia ke depan hanya mengenal tokoh film anak Barat dan kartun Barat,” kata Mira Lesmana.
Seusai bermain di lapangan, Presiden Joko Widodo dan Nyonya Iriana serta sekitar 300 anak menonton film Kulari ke Pantai di ruang utama Istana Negara. Layar besar terpasang dan anak-anak pun duduk santai, tertawa menyaksikan komedi yang muncul di film tersebut, serta terbawa cerita perjalanan Sam (Maisha Kanna) bersama ibunya (Marsha Timothy), dan Happy (Lil’li Latisha).
Dalam acara ini, termasuk saat nonton bersama, hadir pula Lukman Sardi, Riri Riza, Chica Koeswoyo, Diana Papilaya, Dina Mariana, Oppie Andaresta, dan Giring Nidji. Adapun Presiden didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Kepala Bekraf Triawan Munaf.
Pesan moral agar orangtua lebih banyak mengajak anaknya bermain di alam bebas dan mengurangi keterikatan dengan gawai terasa kuat di film Kulari ke Pantai. Selain itu, keragaman budaya Indonesia yang muncul dalam perjalanan darat dari Jakarta sampai Banyuwangi menjadi pengenalan budaya Indonesia.
Karena minimnya film anak, Mira Lesmana berharap ada upaya semua pihak secara bersama mendorong sineas Indonesia membuatnya. ”Pak Menteri (Pendidikan) mungkin bisa membantu,” kata Mira.
Film yang termasuk budaya populer, misalnya, bisa menjadi bahan ajar. Film yang ditonton para siswa pun tak melulu film tentang pahlawan. Dari budaya pop yang diproduksi anak bangsa, keberagaman dan masa kanak-kanak menjadi riang dan kaya, seriang permainan bola di halaman Istana kemarin.