logo Kompas.id
Utama"Membabat" Petani Tebu
Iklan

"Membabat" Petani Tebu

Oleh
MUKHAMAD KURNIAWAN
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XNOttMPhoI6dX2nLpHXDz89YStY=/1024x702/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2F20130917KUMI-1.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Ilustrasi - Petani tebu yang tergabung pada Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia berunjuk rasa di depan Kantor BUMN, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kemelut pergulaan nasional kambuh lagi. Bak pendulum yang datang dan menikam setiap musim giling. Pemicunya, gula produksi petani dihargai sangat murah, lebih rendah dari ongkos produksinya.  Apakah kita bisa swasembada gula jika petani terus rugi?

Pesan singkat  dari seorang petani tebu di Jawa Tengah, datang Rabu (18/7/2018) petang. Isinya, serupa keluh kesah petani lain, yakni  tentang gula yang menumpuk tak terbeli, harga lelang yang hanya berkisar Rp 9.150 per kilogram (kg), serta keputusan antarkementerian dan lembaga yang tak sinkron. Kalimat akhirnya penuh kemarahan, “Petani ditindas di negeri sendiri!”

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000