logo Kompas.id
UtamaDiaspora Lagi
Iklan

Diaspora Lagi

Oleh
André Möller
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oGtC9QPjcpXk_9cRdZk-yuSS6O0=/1024x575/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F03%2Fbahasa-featureImage.png

Dalam rubrik surat pembaca maupun rubrik bahasa ini, kata diaspora akhir-akhir ini cari dan dapat perhatian. Soegio Sosrosoemarto menganggap kata diaspora tidak pas dipakai pada konteks modern sebab, katanya sendiri, terlampau erat hubungannya dengan sejarah kuno kaum Yahudi. Dalam rubrik bahasa, Kasijanto Sastrodinomo memberikan pemahaman atas kata diaspora yang lebih mendalam dan menyeluruh. Menurut Kasijanto, ada perbedaan di antara diaspora dan Diaspora sebab kata yang diawali huruf kapital mengandung pengertian politis, sedangkan yang pertama lebih bersifat umum. Katanya lagi, diaspora mirip dengan perantau meski kata terakhir ini tak mesti ada unsur politiknya.

Jika kita menengok Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maka terlihat bahwa kata diaspora hanya diberikan satu penjelasan, yaitu “masa tercerai-berainya suatu bangsa yang tersebar di berbagai penjuru dunia dan bangsa tersebut tidak memiliki negara, misalnya bangsa Yahudi yang tersebar di seluruh dunia”. Dengan kata lain, KBBI mengaitkan kata diaspora dengan suatu era (masa) tertentu walau seolah-olah lupa bahwa negara Israel sudah berdiri selama 70 tahun (saya merujuk pada KBBI daring sekarang, dan belum sempat mengecek apakah ada perbedaan dengan edisi cetak). Sayang sekali, kata diaspora belum terekam dalam Tesamoko (Tesaurus Bahasa Indonesia, karya Eko Endarmoko).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000