Pantai Melawai, Balikpapan, Tercemar Cairan Mirip Minyak
Oleh
Lukas Adi Prasetya
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Tumpahan cairan mirip minyak terlihat di kawasan Pantai Melawai, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Sejumlah warga awalnya mencium aroma seperti minyak, Jumat (20/7/2018) siang. Namun, tumpahan minyak cepat dibersihkan sehingga Sabtu (21/7/2018) ini, pantai tersebut sudah relatif bersih. Belum diketahui asal minyak tersebut. Pertamina menyebut fasilitasnya aman dan tidak ada yang bocor.
Banyak warga yang malah tidak mengetahui ada tumpahan atau ceceran minyak ini. Beberapa pedagang yang biasa mangkal di pantai tersebut, Jumat (20/7/2018) malam, pun tidak tahu. Jumat malam barulah sebagian warga menerima informasi yang tersebar berantai melalui aplikasi percakapan Whatsapp. Sabtu pagi tadi, pantai sudah relatif bersih dari minyak.
Pada Sabtu siang, saat air laut surut, hanya terlihat lapisan minyak tipis di salah satu sudut pantai. Itu pun terkumpul di salah satu parit sepanjang 150-an meter yang terhubung ke laut. Di sepanjang pesisir tidak terlihat bercak-bercak hitam pertanda ceceran minyak. Di sudut lainnya, di Melawai, beberapa warga tampak memancing. Sudah tidak tercium bau seperti minyak.
Yudy Nugraha, Region Manager Communication and CSR Pertamina Kalimantan, mengatakan, tim sudah membersihkan ceceran minyak. Lokasi ceceran sudah dilokalisasi. Fasilitas milik Pertamina dipastikan aman dan tidak ada yang bocor.
”Sepanjang jety (dermaga) kami bersih, juga di laut. Tidak ada kebocoran (fasilitas milik Pertamina). Kelihatannya, ceceran minyak tidak banyak dan hanya terkonsentrasi di sekitar Pantai Melawai,” ujar Yudy.
Husain, aktivitas lingkungan dari Forum Peduli Teluk Balikpapan yang sudah mengecek ke lokasi, mengatakan, lapisan minyak yang ditemukan memang tipis. Lokasinya juga tidak menyebar ke pantai lain, dan juga tidak terpantau di lautan lepas (teluk). Dia berharap pelakunya segera diketahui.
”Saya saja baru tahu tadi (Jumat) malam. Sepertinya sih sedikit minyak. Beda dengan kejadian (Maret) lalu, yang warga langsung heboh karena tumpahannya luar biasa banyak dan minyak sampai ke tengah laut. Namun, yang ini, ceceran atau tumpahan minyaknya sedikit. Cepat dibersihkan. Namun, pembersihan dengan cara menyemprot memakai bahan kimia, sebenarnya kan juga enggak ramah lingkungan,” kata Husain.
Jika ceceran atau tumpahan ini skalanya sedikit, menurut Husein, bisa jadi tumpahan minyak dari kapal, atau kapal cepat. Pantai Melawai menjadi tempat ”parkir” sejumlah kapal, dari kapal cepat perusahaan, kapal nelayan dan warga, hingga kapal cepat kecil. Sementara di lautan (Teluk Balikpapan), kapal besar hilir mudik.
Erni, warga Balikpapan yang kemarin sempat ke Pantai Melawai, juga tidak melihat ada tumpahan atau ceceran minyak. ”Namun memang tercium tipis, sedikit bau (minyak). Tapi enggak lihat ada ceceran minyak,” kata Erni.
Thalia, pedagang di Pantai Melawai, malah tidak mencium bau apa pun, apalagi melihat ceceran minyak. ”Kalau di sisi sini, enggak terlihat ada minyak. Juga enggak ada bau. Beda kondisinya dengan kejadian sebelumnya yang besar (akhir Maret),” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan Suryanto mengatakan, pihaknya sudah mengambil sampel. Sampel itu akan diteliti dulu. Suryanto memperkirakan, panjang garis pantai yang terdampak ceceran minyak 300 meter. ”Enggak banyak cecerannya,” ujar Suryanto.