JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 19 pintu tol di ruas jalan tol dalam kota dipertimbangkan untuk ditutup secara periodik selama penyelenggaraan Asian Games ke-18 di Jakarta. Mobilitas atlet dari Wisma Atlet Kemayoran menuju arena dan sebaliknya perlu dijamin kelancarannya.
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan mengusulkan menutup sepuluh pintu tol pada pukul 06.00-17.00. Sejumlah pintu tol ini adalah Ancol Barat, Jembatan Tiga 1, Angke 2, Tanjung Duren, Off Ramp RS Harapan Kita, Slipi 2, Podomoro, Pedati, dan TMII. Untuk pukul 12.00-21.00, ada sembilan pintu tol, yakni Gedong Panjang 2, Jembatan Tiga 2, Angke 1, Jelambar 1, Slipi 1, Sunter, Jatinegara, Kebon Nanas, dan TMII.
”Sebanyak 19 pintu tol ini akan ditutup permanen pada jam-jam tersebut saja,” kata Budi Rahardjo, Kepala Humas BPTJ, Minggu (22/7/2018). Pintu-pintu tol tersebut dinilai memengaruhi kelancaran mobilitas atlet menuju kompleks Gelora Bung Karno, Velodrom Rawamangun, dan arena pertandingan di Cibubur.
Budi mengatakan, penutupan sejumlah pintu tol di atas dibutuhkan untuk mengakomodasi lajur khusus kendaraan atlet dari Wisma Atlet Kemayoran menuju arena pertandingan dan sebaliknya. Sekitar 15.000 atlet dan official setiap hari akan berlalu-lalang antara arena pertandingan dan Wisma Atlet Kemayoran.
”Agar lajur khusus bisa diterapkan, volume kendaraan (di dalam ruas tol) harus dikurangi. Untuk mengurangi volume kendaraan, salah satu kebijakan yang bisa dilakukan adalah penutupan pintu tol dengan jangka waktu tertentu. Kalau semua pintu tol dibuka-tutup hanya berdasarkan kebutuhan, akan susah mengendalikan,” kata Budi.
Agar lajur khusus bisa diterapkan, volume kendaraan (di dalam ruas tol) harus dikurangi.
Akan tetapi, waktu penerapan usulan kebijakan ini masih menunggu hasil simulasi dan uji coba yang dilakukan BPTJ. Budi mengatakan, sepekan sebelum Asian Games 2018 digelar, akan ada evaluasi dari instansi yang terkait, seperti Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya yang menentukan apakah usulan tersebut dapat diterapkan. ”Apakah penuh atau bagaimana, satu pekan sebelum Asian Games akan bisa dilihat semua,” kata Budi.
Dalam kesempatan ini, Budi juga menyatakan, kabar yang beredar di media sosial bahwa ada 40 pintu tol yang akan ditutup adalah hoaks.
Dengan adanya rencana menutup 19 pintu tol tersebut, muncul kekhawatiran terjadinya antrean panjang di pintu-pintu tol lain yang tidak ditutup. Namun, Budi mengatakan, antrean panjang tidak akan terjadi apabila masyarakat sudah langsung menggunakan transportasi umum sejak dari rumah.
”Kan, ada juga kebijakan di luar itu; ada ganjil-genap di arteri. Ini fungsinya adalah mengurangi volume kendaraan di luar tol. Kalau kita semua disiplin, petugas juga disiplin dalam menerapkan ganjil-genap di (jalan) arteri, kekhawatiran antrean di tol itu tidak akan terjadi karena untuk masuk ke jalan arteri saja sudah dibatasi,” tutur Budi.
Dewan Olimpiade Asia (OCA) menetapkan standar waktu tempuh dari tempat tinggal atlet menuju arena pertandingan adalah maksimum 30 menit. Pada Jumat lalu, simulasi perjalanan atlet dari Wisma Atlet menuju arena pertandingan digelar. Hanya rute Wisma Atlet-GOR Popki Cibubur yang masih melebihi batas waktu ini dengan catatan waktu 31 menit.
Kebijakan perluasan skema ganjil-genap di beberapa ruas jalan arteri Jakarta kemungkinan besar akan tetap diimplementasikan setelah Asian Games 2018 selesai digelar di Jakarta. Namun, jumlah ruas jalan yang terkena kebijakan ini dapat berubah seusai evaluasi menyeluruh dilakukan.
”Kalau tidak salah, ganjil-genap yang diperluas itu akan diteruskan. Nanti (kebijakan) yang lain akan menyesuaikan. Memang pada akhirnya di wilayah Jabodetabek harus ada pengalihan kendaraan pribadi dan angkutan umum sebesar mungkin. Tahun depan ada MRT dan LRT, tetapi pengalihannya harus dimulai sekarang,” kata Budi.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah pada awal pekan lalu mengatakan, ada dua ruas jalan yang akan diperpendek rute penerapan skema ganjil-genapnya. Jalan Metro Pondok Indah dikurangi dari sepanjang 6,69 km menjadi 3,85 km. Jika semula ruas untuk skema ganjil-genap diterapkan dari simpang Ciputat Raya hingga simpang Kebayoran Baru, pengaturan yang baru hanya sampai simpang Pondok Indah.
Di ruas Jalan Benyamin Sueb, panjang ruas untuk skema ganjil-genap dikurangi 820 meter dari panjang awal 4,07 km. Ruas pengenaan ganjil-genap hanya akan diterapkan dari Kupingan Ancol sampai dengan Bundaran Angkasa, dari sebelumnya hingga Gempol Kemayoran.
Ganjil-genap merupakan salah satu dari paket kebijakan transportasi untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta. Budi mengatakan, sejumlah kebijakan lain, seperti pembatasan angkutan barang tiga sumbu ke atas di ruas tol dalam kota dan penutupan pintu tol, belum ditentukan kelanjutannya seusai Asian Games 2018.