Gempa Solok Merusak Pos Pantau Selatan Gunung Talang
Oleh
Ismail Zakaria
·2 menit baca
SOLOK, KOMPAS — Selain rumah warga, gempa bumi tektonik yang mengguncang Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Sabtu (21/7/2018) siang, juga merusak gedung pos pantau selatan Gunung Talang yang berada di Nagari Aia Batumbuak, Kecamatan Gunung Talang. Nagari Aia Batumbuak berada di pinggang Gunung Talang di ketinggian kurang lebih 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl) sekitar 62 kilometer tenggara Kota Padang.
Menurut pengamat Gunung Api, Talang Seprius, di Solok, Minggu (22/7/2018), kerusakan di pos pantau selatan berupa retak yang cukup lebar pada dinding bangunan serta pagar pos. ”Sementara di pos pantau utara di Nagari Batu Bajanjang, Kecamatan Lembang Jaya, tidak ada kerusakan,” kata Seprius.
Seprius menambahkan, meski mengalami kerusakan, tetapi tidak mengganggu aktivitas di pos pantau tersebut. ”Pos itu memang hanya digunakan untuk pengamatan visual. Adapun pos utama adalah pos utara,” kata Seprius.
Status normal
Seprius mengatakan, gempa bumi tidak berdampak signifikan terhadap aktivitas Gunung Talang. Gunung api dengan ketinggian 2.597 mdpl itu juga tetap berstatus Normal (Level I). Status itu sudah berlaku sejak ditetapkan terhitung sejak Jumat (20/3/2015) pukul 17.00. Sebelumnya, status salah satu gunung aktif di Sumbar itu berada di Level II atau Waspada sejak 17 Februari 2010.
Meski normal, menurut Seprius, masyarakat di sekitar Talang, pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah utama dan kawah selatan dalam jarak dekat. Pemantauan aktivitas Talang serta koordinasi dengan pemerintah daerah terus dilakukan secara intensif.
Seperti diberitakan, berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi yang melanda Solok terjadi pada Sabtu sekitar pukul 14.58 WIB. Informasi awal gempa bumi ini memiliki kekuatan magnitudo 5,5 yang selanjutnya menjadi 5,4 setelah dilakukan pemutakhiran.
Episentrum gempa terletak pada koordinat 1,07 Lintang Selatan dan 100,55 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 kilometer arah barat daya Kota Solok atau 9 kilometer tenggara Kota Padang. Episentrum gempa berada kedalaman 14 kilometer.
Melihat lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrum, gempa yang melanda Solok merupakan jenis gempa bumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) pada segmen Sumani. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi (perubahan bentuk) batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar geser mendatar (strike slip).
Selain di Kabupaten Solok, terutama di kawasan Gunung Talang, guncangan gempa juga terasa di Kota Padang, Kota Painan Pesisir Selatan, Kota Bukittinggi, Padang Pariaman, Padang Panjang, dan Sawahlunto. Gempa bumi mengakibatkan satu warga Solok meninggal, empat luka, dan puluhan rumah rusak ringan hingga berat.