Sistem Tiket Elektronik KRL Diupayakan Normal Senin Pagi
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sistem tiket elektronik kereta rel listrik atau KRL mengalami gangguan, Minggu (22/7/2018). PT Kereta Commuter Indonesia mengupayakan perbaikan sistem bisa selesai sebelum Senin (23/7/2018) pagi. PT KCI menyiapkan langkah mitigasi jika perbaikan membutuhkan waktu lebih banyak.
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pengguna kereta rel listrik (KRL) selama masa pembaruan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik.
VP Komunikasi Perusahaan PT KCI Eva Chairunisa menyampaikan, perusahaan akan mengupayakan perbaikan sistem tiket elektronik bisa kembali normal sebelum shift pembukaan loket pada pukul 03.00. Artinya, PT KCI tengah mengupayakan sistem tiket elektronik akan bisa digunakan kembali pada Senin (23/7/2018) pagi.
”Permintaan maaf khususnya kami sampaikan kepada para pelanggan setia kami, pemilik Kartu Multi Trip (KMT) ataupun kartu uang elektronik dari bank, yang tetap perlu melakukan transaksi tiket di loket sebelum menggunakan jasa KRL selama masa pemeliharaan berlangsung,” kata Eva melalui layanan pesan singkat.
Sebagaimana diketahui, sistem tiket elektronik KRL telah berjalan sejak Juli 2013 atau lima tahun yang lalu. Pembaruan dan pemeliharaan sistem dalam skala keseluruhan yang berlangsung saat ini tidak dapat dihindarkan untuk menjaga keandalan sistem ini di masa yang akan datang. Adapun pembaruan sistem dan pemeliharaan dilakukan sejak Sabtu (21/7/2018).
Apabila hingga Senin pagi sistem tiket elektronik masih belum bisa digunakan, untuk kelancaran mobilitas pengguna KRL, transaksi tiket akan menggunakan tiket kertas. Penggunaan tiket kertas diberlakukan di 79 stasiun KRL, dimulai dari perjalanan kereta pertama hingga kereta terakhir.
Tiket kertas dibanderol Rp 3.000 ke semua stasiun tujuan. Untuk mempercepat proses transaksi, pengguna jasa dihimbau untuk menyiapkan uang tunai sesuai tarif tiket kertas.
Pengguna dapat mengantre di loket ataupun pada petugas di luar loket yang melayani pembelian tiket kertas ini. Satu tiket kertas hanya dapat digunakan oleh satu orang pengguna untuk satu kali perjalanan KRL.
Di stasiun awal, tiket kertas perlu diperlihatkan kepada petugas untuk ditandai bahwa tiket tersebut telah terpakai dan selanjutnya disimpan oleh pengguna jasa sebagai tanda bukti perjalanan.
”Untuk kenyamanan bersama, PT KCI menghimbau pengguna jasa untuk merencanakan kembali waktu perjalanannya,” ujar Eva.
Pengguna KRL di Stasiun Rawabuntu, W (40-an), mengeluhkan panjangnya antrean untuk membeli tiket harian berjaminan KRL. Menurut W, ada penumpang KRL yang tidak bisa keluar di stasiun tujuan.
”Penumpang yang tidak bisa keluar dibantu dengan kartu petugas. Jadi, status kartunya belum keluar dari stasiun, bisa kena suplisi ketika mau masuk lagi dengan kartu,” katanya.
Sementara itu, penumpang KRL lainnya, YA (40-an) mengatakan, dirinya diminta langsung keluar stasiun melalui pintu biasa. Petugas, kata dia, membantu penumpang untuk keluar.