PALEMBANG,KOMPAS—Polisi menangkap empat pelaku perusakan fasilitas Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang. Akibat tindakan anarkis itu, sebanyak 335 kursi rusak. Pengelola Jakabaring Sport City memperkirakan, perbaikan fasilitas stadion membutuhkan waktu sekitar 7 hari.
Keempat orang yang ditangkap adalah FK (17), PR (16), ND (17), dan RS (15). Keempatnya adalah warga Palembang yang juga pendukung Sriwijaya FC. "Saat ini kami masih menyelidiki untuk mengetahui apa peran mereka berempat dalam perusakan tersebut," ungkap Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Kota Palembang Komisaris Maruly Pardede, Minggu (22/7/2018).
Mereka ditangkap tidak lama setelah perusakan dilakukan. Aksi vandalisme itu terjadi menjelang usai laga Liga 1 antara Sriwijaya FC dan Arema FC , Sabtu (21/7/2018).
Maruly mengatakan, insiden perusakan fasilitas Stadion Gelora Sriwijaya memang tidak terduga. Hanya saja, sejak awal ada kabar bahwa suporter Sriwijaya FC akan akan berunjuk rasa kepada manajemen. "Itulah sebabnya, kami menambah personel penjagaan,” ucap Pardede. Saat laga berlangsung, ada 975 personel yang dikerahkan, lebih banyak dibandingkan dengan personel pada pertandingan biasa yang sebanyak 600 personel.
Perusakan terjadi saat laskar Sriwijaya FC dan Arema FC bertanding. Sebelum laga usai, tim "Laskar Wong Kito" tertinggal 0-3. Penonton yang kecewa melemparkan botol minuman ke lapangan. Tak lama berselang, pelemparan kursi penonton pun terjadi.
Sebelum pertandingan dimulai, sejumlah spanduk yang berisikan kalimat kekecewaan pada manajemen Sriwijaya FC juga terpasang. Beberapa hari sebelumnya Sriwijaya FC melepas 8 pemain inti. Dua pertandingan yang dijalankan setelah pelepasan besar-besaran itu berakhir dengan kekalahan Sriwijaya.
Pardede menuturkan, fokus utama petugas keamanan saat itu adalah mencegah penonton masuk ke dalam lapangan. Pasalnya, ada kabar, para penonton akan merangsek masuk ke lapangan sebagai bentuk unjuk rasa dan kekecewaan mereka. Sebelum perusakan pun ada salah satu penonton yang berupaya masuk ke lapangan, namun dapat dicegah.
Selain itu, polisi juga menjaga pemain dan penonton terutama pendukung Arema FC agar tidak menjadi korban kerusuhan. Saat itu, ada 300 pendukung Arema FC yang datang, semua dalam keadaan baik. "Tidak ada satu pihak pun yang terluka," ucapnya.
Setelah kejadian ini, ujar Pardede, pihaknya merekomendasikan agar untuk sementara pertandingan Sriwijaya FC tidak digelar di Gelora Sriwijaya dan tanpa penonton. "Hal ini perlu dipertimbangkan agar kejadian pengrusakan tidak kembali terulang," ucapnya.
Direktur Utama PT Jakabaring Sport City (JSC), Bambang Supriyanto mengatakan, sebanyak 335 kursi penonton di tribun utara dan tribun selatan rusak. Proses perbaikan diperkirakan membutuhkan waktu 7 hari.
"Kami juga sudah menyurati Inasgoc untuk meminta dispensasi terkait peristiwa ini," ucapnya.
Hingga saat ini, pihaknya masih menghitung jumlah kerugian akibat kerusakan tersebut. "Saya optimis sebelum sterilisasi (Asian Games), semua perbaikan sudah rampung," kata dia.
Bambang menyayangkan tindakan vandalisme dari suporter. Untuk mencegah peristiwa ini berulang, pihaknya juga menyarankan agar pertandingan Sriwijaya FC dilakukan tanpa penonton.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.