Pengguna Flazz BCA Antre Panjang di Stasiun Palmerah
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sistem tiket elektronik kereta listrik commuter line (KRL) yang telah diperbarui, Senin (23/7/2018), menolak banyak kartu Flazz BCA berwarna putih. Akibatnya, antrean panjang terjadi di Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat.
”Kartu Flazz BCA yang sudah saya gunakan setahun lebih ini tidak terbaca di mesin tap. Ini yang antre juga para pengguna Flazz BCA,” kata Davine (21).
Sudah setengah jam Devine antre bersama teman, tetappi belum juga sampai ke loket. Hal yang sama harus dialami Putri (30) yang tengah hamil.
”Saya harus ikut antre seperti yang lain karena kartu Flazz BCA saya juga tidak terbaca,” kata Putri sambil berdiri memegang perut di antara antrean panjang.
Ada tiga loket pembelian yang dibuka Senin pada pukul 18.50. Selain di loket, antrean juga terjadi di mesin pembelian tiket harian. Ada lima mesin pembelian tiket harian di Stasiun Palmerah. Seluruhnya dipenuhi orang yang antre.
Petugas dan satpam berjaga di mesin tap, di antara antrean, dan pintu masuk stasiun. Banyak warga menanyakan kartu mereka bisa digunakan atau tidak.
Mereka lalu diarahkan ke mesin tap. Jika tidak terbaca, mereka juga harus menyambung antrean untuk membeli tiket harian.
Penumpang harus menempelkan kartu beberapa kali hingga bisa terbaca oleh mesin tap. Sebagian besar dibantu oleh petugas dari PT KCI. Menempelkan kartu harus lebih lama dari sebelumnya agar terbaca.
Dua mesin tap di Stasiun Palmerah juga masih mengalami kerusakan. Mesin itu belum sinkron dengan sistem baru yang mulai diberlakukan. (SITA NURAZMI MAKHRUFAH)