Politisi Terkemuka Korsel Bunuh Diri, Diduga Terkait Kasus Korupsi
Oleh
B Josie Susilo Hardianto
·3 menit baca
SEOUL, SENIN - Politisi Korea Selatan dari Partai Keadilan, Roh Hoe-chan (61) ditemukan tewas, Senin (23/7/2018). Jenasahnya ditemukan tergeletak di dekat gedung apartemennya di Seoul, Korea Selatan.
Menurut The Korean Times, jenasahnya ditemukan sekitar pujul 09.39 di depan Gedung 13, kompleks Apartemen Kota Namsan. Menurut polisi, adik laki-laki dan ibu Roh tinggal di gedung itu.
Polisi menduga, Roh bunuh diri dengan cara melompat dari gedung apartemen itu. Dugaan itu antara lain didapat dari sebuah catatan yang ditinggalkan Roh.
Polisi menemukan selembar jaket di tangga yang menghubungkan lantai 17 dan 18 di gedung itu. Di dalam saku jaket itu, polisi menemukan dompet berisi identitas Roh, kartu nama, dan serta catatan.
Dalam catatan itu, Roh menulis,”Saudaraku yang terhormat, saya minta maaf. Ini Sepenuhnya salah saya, jadi tolong hukum saya dan saya ingin anda terus mendukung Partai Keadilan.”
Catatan itu tampaknya ditujukan kepada mitranya di Partai Keadilan. Roh mengatakan, dia merasa bersalah telah menerima uang pada tahun 2016.
Namun ia menegaskan, tidak ada imbalan politik apapun sebagai kompensasi atas pemberian itu. Selain catatan untuk Partai Keadilan, Roh juga meninggalkan catatan kecil untuk keluarganya.
Dugaan korupsi
Sejumlah media Korsel melaporkan dugaan, bahwa kematian Roh terkait dengan kasus yang pernah menjeratnya.
Pada tahun 2016, Roh yang dijuluki “Si Bersih” karena getol mendorong transparansi dan keadilan, diselidiki karena diduga menerima uang sebanyak 50 juta won, atau sekitar 44.300 dollar AS dari mitra blogger. Tuduhan itu mencemarkan citra Roh yang bersih dan reformis. Mantan aktivis buruh itu dikenal pula sebagai simbol kemajuan di Korea Selatan.
Menurut The Korea Times, hingga proses penyelidikan berakhir, tidak ada tuntutan yang diajukan. Namun baru-baru ini, anggota tim penuntut khusus Huh Ik-bum kembali membuka kasus itu setelah menemukan indikasi bahwa beberapa bukti yang diajukan dalam penyelidikan tahun 2016, diduga buatan atau rekayasa.
Korea Selatan memang dikenal keras terhadap korupsi. Sejumlah mantan presiden negeri itu juga terjerat korupsi dan mendapat hukuman berat. Jumat pekan lalu, Pengadilan Korea Selatan menjatuhkan hukuman tambahan selama delapan tahun penjara kepada mantan Presiden Korsel Park Geun-hye.
Ia dinyatakan terbukti bersalah telah menyebabkan hilangnya dana pemerintah, serta dinilai campur tangan dalam pemilihan anggota parlemen pada tahun 2016. Sebelumnya, pada April lalu, Park juga dinyatakan bersalah atas sejumlah kasus seperti penyalahgunaan jabatan, penyuapan, hingga pemerasan. Oleh hakim, Park dijatuhi hukuman 24 tahun penjara. Dengan hukuman tambahan selaman delapan tahun penjara, total masa hukuman yang harus dijalani Park menjadi 32 tahun.
Simpati
Kematian Roh memicu luapan simpati dari banyak warga Korea Selatan. Presiden Moon Jae-in mengatakan "hatinya benar-benar sakit" atas "berita sedih" kematian Roh. Sehari sebelum ditemukan tewas, Roh dikabarkan baru saja kembali dari Amerika Serikat.
Dalam sebuah siaran di televisi, Huh Ik-bum mengatakan, dia merasa tertekan oleh "berita tragis" kematian Roh. Huh mengatakan dia menghormati Roh dan akan berdoa untuk jiwanya.
Korsel merupakan salah satu dari sejumlah negara maju yang memiliki banyak catatan kasus bunuh diri. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah pebisnis dan bintang K-Pop tewas karena bunuh diri.
Jika kematian Roh secara resmi dipastikan karena bunuh diri, kasus ini akan menjadikan Roh sebagai politisi dengan profil tertinggi yang memutuskan bunuh diri, sejak mantan Presiden Roh Moo-hyun bunuh diri pada tahun 2009 di tengah skandal korupsi yang melibatkan keluarganya. (AP)