Tiket Elektronik KRL Belum Berfungsi, Siswa SMKN Depok Pingsan
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Sistem tiket elektronik kereta rel listrik (KRL) masih mengalami gangguan, Senin (23/7/2018). Warga harus antre panjang untuk membeli tiket manual.
"Maaf, Anda harus antre membeli tiket manual," kata salah seorang pegawai PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) ketika Kompas mencoba naik KRL dari Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat.
Tiga loket tempat membeli karcis manual telah dipenuhi warga yang sedang antre. Kompas mengantre di loket ketiga yang khusus diadakan untuk hari ini. Loket ini hanya terdiri dari meja kecil yang dijaga seorang petugas PT KCI.
Saat antre petugas berteriak memberitahukan jika pembelian tiket hanya untuk pagi ini. Mereka berusaha tiket elektronik akan kembali berfungsi Senin sore ini.
Di loket pertama tertempel pengumuman berisi pemberitahuan "Uang Pas Rp 3.000". Namun, sebagian warga tidak memiliki uang pas, kebanyakan menggunakan uang Rp 5.000. Sehingga, waktu yang dibutuhkan lebih lama lagi.
Setelah membayar, penumpang diberikan kertas tiket berwarna merah. Tiket kembali diperiksa sebelum masuk ke tempat menunggu kereta. Saat diperiksa, tiket dirobek oleh petugas, setengah bagian ia simpan dan setengahnya lagi diberikan ke penumpang.
Pengantre pingsan
Seorang siswa SMKN 3 Depok, Sharon Levine Deborah M, pingsan di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan pada pukul 7.25 WIB. Ia sebelumnya pingsan juga di Stasiun Depok Lama, Jawa Barat.
"Antrean tiketnya panjang, jadi kita mengantre lama. Karena kelelahan, asmanya kambuh dan dia pingsan pas mengantre," kata Futuh Nailun, teman Sharon.
Tujuan akhir mereka ke Stasiun Palmerah. Mereka sedang kerja praktik di gedung MPR, Jakarta Pusat.
Sharon dibawa ke ruang kesehatan Stasiun Manggarai oleh satpam Stasiun Manggarai. Ia kini masih diperiksa oleh tim kesehatan.
Masih relatif normal
Menyikapi pembaharuan dan pemeliharaan sistem E-Tiketing dari PT Kereta Api Indonesia, Pengelola Stasiun Manggarai membuka tiga loket pembelian karcis kertas.
Pantauan di pintu masuk utama dari pukul 07.30 Senin ini di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, antrean calon penumpang KRL yang terdiri dari 3 baris ini sekitar 10 meter. Tidak ada antrean yang cukup berarti, tiap calon penumpang hanya mengantre sekitar 3-5 menit.
Salah satu petugas berulang kali memberi pengumuman kepada calon penumpang KRL untuk menyiapkan uang pas, agar pembelian tiket dapat dilakukan dengan cepat dan tidak menimbulkan antrean yang panjang.
Anto (32) salah satu penumpang yang akan menuju Stasiun Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat mengakui meskipun tidak mengantre lama namun ia menilai pembelian tiket kertas tidak praktis.
"Kalau mau cepat kita harus siap uang pas kan, jadi ribet, semoga cepat di selesaikanlah," ucapnya.
Petugas loket, Hendrik mengatakan, loket sudah dibuka sejak pukul 04.00. "Tidak ada antrean berarti sejak pagi tadi," kata Hendrik. (SITA NURAZMI MAKHRUFAH/STEFANUS ATO)