JAKARTA, KOMPAS - Jumlah titik api di Sumatera cenderung meningkat seiring dengan kondisi cuaca yang semakin panas dan kering. Selain upaya pemadaman api, pemerintah pun meningkatkan antisipasi kebakaran hutan dan lahan agar tidak menimbulkan bencana kabut asap yang dapat mengganggu pelaksanaan Asian Games di Sumatera Selatan.
Asian Games di Palembang berlangsung pada masa rawan kebakaran hutan dan lahan karena bersamaan dengan masa puncak kemarau pada Agustus-September. Meskipun kemarau tahun ini lebih basah jika dibandingkan pada 2015, jumlah titik panas di Sumatera meningkat. Titik panas tersebut tersebar di daerah Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengingatkan agar semua pihak mewaspadai eskalasi titik panas yang terjadi saat ini. ”Maka perlu pencegahan (kebakaran hutan dan lahan),” kata Siti saat meninjau penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat, Senin (23/7/2018). Sejak Januari 2018, lahan terbakar di Kalbar mencapai 422,04 hektar, yang dapat dipadamkan baru 113,07 hektar.
Jumlah titik api di Sumatera Selatan juga meningkat, dari 52 titik pada Juni menjadi 122 titik pada Juli ini. Kemarin terdapat 20 titik api yang tersebar di Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Muara Enim, Musi Rawas, dan Ogan Komering Ulu.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, kebakaran lahan tidak bisa dihindari. Cuaca yang sangat panas akan meningkatkan risiko lahan terbakar. ”Lahan gambut sangat rawan terbakar karena musim kemarau ini kondisinya sangat panas. Ada gesekan sedikit saja bisa memunculkan api,” katanya.
Karena itu, katanya, pihaknya berupaya mencegah bencana kabut asap. Dia optimistis bencana kabut asap dapat dicegah. Tim penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel sudah memiliki kemampuan memadamkan api sejak dini karena terlatih sejak 2015. Bantuan 10 helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga membantu memadamkan titik api yang tidak dapat terjangkau melalui darat.
Sinergi TNI-Polri
Di Jakarta, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, TNI dan Polri bersinergi untuk memitigasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumsel agar tak mengganggu perhelatan Asian Games. ”Saya bersama Kapolri akan menyusun strategi mitigasi kabut asap agar bencana ini tidak berkepanjangan,” katanya.
Pada 3-4 Agustus mendatang, Hadi dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian akan ke Palembang untuk rapat koordinasi, menentukan langkah mencegah bencana kabut asap.
Secara terpisah, Kepala Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya mengerahkan 21 helikopter, yang terdiri dari helikopter water bombing dan helikopter patroli, untuk meningkatkan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera. Helikopter-helikopter tersebut untuk menangani kebakaran lahan di Sumsel, Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Selain itu, BNPB bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mencegah kebakaran lahan dengan teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan. ”Ini untuk meningkatkan curah hujan dan merekayasa agar asap karhutla (kebakaran hutan dan lahan) tidak mengarah ke lokasi pelaksanaan Asian Games,” kata Sutopo.