Antrean Mulai Normal, Beberapa Uang Elektronik Masih Ditolak
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Antrean tiket di stasiun-stasiun kereta commuterline (KRL) sudah kembali normal, Selasa (24/7/2018) sejak pukul 15.30 WIB. Meskipun telah selesai, masih ada uang elektronik penumpang yang tidak diterima di mesin tap pintu masuk. Padahal, di mesin tap pengecekan saldo, uang elektronik bisa terbaca.
Sehari sebelumnya, Senin, antrean panjang terjadi di stasiun-stasiun karena PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) membarui sistem tiket elektroniknya.
Pengamatan Kompas pada Selasa menunjukkan, loket tambahan di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, sudah tidak digunakan seperti sehari sebelumnya. Satu loket utama serta tiga mesin pembelian yang juga isi ulang tiket elektronik sudah cukup melayani warga pada jam pulang kerja.
Antrean di mesin tap masuk juga sudah berkurang. Sejak pukul 15.30 hingga 17.55, antrean terpanjang hanya tujuh orang di tiap baris.
Antrean lebih panjang terjadi di mesin tap masuk Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat. Pukul 18.00, pada antrean panjang itu ada sekitar 14 orang di setiap baris. Padahal, lima dari enam mesin yang ada telah digunakan untuk jalur masuk.
”Sudah lebih lancar dari kemarin. Hanya saja, ada beberapa kartu yang perlu di-tap lama baru bisa terbaca, seperti saya sendiri. Jadi, yang di belakang harus menunggu,” kata Marwan (47), penumpang yang menggunakan uang elektronik Tapcash BNI, Selasa.
Hal yang sama terjadi di Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat. Penumpukan penumpang tidak terjadi lagi di loket pembelian tiket, tetapi di lokasi menunggu kereta datang.
Tidak terbaca di pintu masuk
Kompas mencoba mengikuti cara petugas PT KCI di Stasiun Manggarai untuk mengecek kartu bisa terbaca di mesin tap masuk atau tidak, yaitu dengan mencobanya di mesin pengecekan saldo. Umumnya jika terbaca di mesin pengecekan saldo, kartu terbaca juga di mesin tap saat masuk walau untuk beberapa butuh waktu lama di-tap agar terbaca.
Kompas mencoba tiket elektronik isi ulang Commuter PT KCI berwarna hitam dengan nomor seri 1003 0118 0214 3349, uang elektronik Tapcash BNI berwarna biru tua dengan nomor seri 7546 0500 0442 5782, dan uang elektronik Flazz BCA berwarna putih dengan nomor seri 0145 0001 1506 7114.
Kartu Commuter PT KCI dengan cepat terbaca di mesin pengecek saldo. Tapcash BNI membutuhkan waktu tiga detik untuk bisa terbaca. Adapun untuk Flazz BCA, dibutuhkan dua kali mencoba dengan melakukan tap dan menunggu hingga lima detik baru kartu terbaca.
”Ini terbaca, jadi bisa digunakan untuk masuk,” kata petugas satpam yang mengarahkan penumpang.
Kompas pun menuju mesin tap untuk masuk, lalu mencoba melakukan tap dengan kartu Flazz BCA. Meski dua kali melakukan tap dengan waktu hingga 10 detik, kartu tetap tidak terbaca.
Dwi, petugas PT KCI, datang membantu. Ia mencoba di dua mesin tap yang lain, tapi kartu tetap tidak terbaca. Ia pun membawa kartu milik Kompas ke ruang PT KCI.
Sekitar lima menit kemudian, Dwi keluar dan mengatakan kartu Flazz BCA tersebut tidak bisa digunakan walaupun di mesin pengecekan saldo terbaca.
”Saya juga bingung, kenapa bisa saat cek saldo, tapi untuk masuk tidak bisa. Tetapi memang masih banyak penumpang yang kartunya ditolak tadi,” lanjut Dwi.
Ia lalu mengarahkan Kompas untuk membeli tiket elektronik harian atau isi ulang milik PT KCI yang terdapat di loket pembelian. Bisa juga di mesin pembelian tiket.
Kompas memilih mencoba tiket elektronik isi ulang Commuter PT KCI. Hanya sekali tap, kartu ini bisa membuka akses masuk tanpa harus menunggu lama. (SITA NURAZMI MAKHRUFAH)