Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, Diusulkan Naik Status Internasional
Oleh
Dahlia Irawati
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Pelaksana tugas Wali Kota Malang, Jawa Timur, Sutiaji, mengungkapkan keinginannya kepada Presiden Jokowi agar Bandar Udara Abdulrachman Saleh, Malang, dijadikan bandara internasional. Peningkatan status bandara dinilai akan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah Malang Raya yang selama ini menjadi kota wisata.
”Kemarin kami berkesempatan menyampaikan keinginan meningkatkan status bandara Malang menjadi internasional. Alhamdulillah, Pak Jokowi merespons dan merestui. Ini akan membawa prospek pertumbuhan Malang Raya lebih baik, dan diharapkan bisa menopang kemajuan ekonomi serta pembangunan di Jawa Timur,” kata Sutiaji, Selasa (24/7/2018). Keinginan itu disampaikan Sutiaji di sela-sela rangkaian pertemuan presiden dengan wali kota se-Indonesia di Istana Bogor, Senin (23/7/2018).
Menurut Sutiaji, kenaikan status Bandara Abdulrachman Saleh dinilai pantas dikarenakan ada beberapa hal. Hal itu di antaranya secara teknis landasan pacu bandara panjangnya sudah mencukupi, sudah memiliki alat kendali kontrol untuk penerbangan malam, tingginya kunjungan wisatawan ke Malang, tingginya minat pelajar belajar ke Malang (termasuk mahasiswa mancanegara), serta pesatnya pertumbuhan ekonomi dan investasi. Keinginan itu sebelumnya juga pernah disampaikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo pada Kementerian Perhubungan RI. Pemprov Jatim saat itu mengusulkan adanya peningkatan status Bandara Abdurachman Saleh, Malang, dan Bandara Banyuwangi menjadi bandara internasional.
”Perjalanan darat lebih dari 2 jam sudah menjadi pertimbangan bagi turis mancanegara untuk mengurungkan niat berkunjung ke destinasi wisata. Perjalanan Surabaya-Malang yang kini bisa lebih dari 3 jam menjadi kurang produktif untuk perspektif pengembangan wisata dan menggaet strategi pasar turisme. Oleh karena itu, saya sudah mengusulkan kepada presiden, dan sudah mendapat lampu hijau, pun KSAU juga sudah oke, termasuk kajian dari dirjen perhubungan udara kemenhub juga positif karena runway Bandara Abdurachman Saleh sudah lebih dari 2.500 meter serta sudah memiliki sistem pengendalian penerbangan malam hari. Tinggal disetujui Menteri Perhubungan,” kata Soekarwo dalam siaran pers.
Ia mengatakan, peningkatan status bandara Malang dan Banyuwangi dinilai penting untuk mendukung target kunjungan 1 juta wisatawan luar negeri ke Jawa Timur pada 2025. Di Kota Malang sendiri, terjadi peningkatan jumlah wisatawan dari waktu ke waktu. Tahun 2016 kunjungan wisatawan ke Kota Malang sebanyak 3.996.609 orang (dengan rincian 3.987.074 wisatawan Nusantara dan 9.535 wisatawan mancanegara). Tahun 2017 jumlah kunjungan naik menjadi 4.914.910 wisatawan (4.902.946 wisatawan Nusantara dan 11.934 wisatawan mancanegara).
Adapun tahun 2018, Kota Malang menargetkan jumlah kunjungan wisatawan Nusantara 4,2 juta orang. Dan untuk wisatawan mancanegara sebanyak 15.000 wisatawan. Selama ini, bandara Malang masih melayani penerbangan domestik. Bandara tersebut juga diakses pengunjung dari daerah sekitar, seperti Pasuruan, Blitar, Kediri, Tulungagung, dan Trenggalek.