Indonesia Akhirnya Miliki Sirkuit Balap Motor Terbaik di Dunia
Oleh
Rakaryan Sukarjaputra
·2 menit baca
Tanpa banyak gembar-gembor, Indonesia akhirnya memiliki sirkuit balap sepeda motor yang diakui banyak pihak sebagai salah satu sirkuit terbaik di dunia. Sirkuit itu adalah sirkuit motokros di Bukit Semarang Baru (BSB), Mijen, Semarang, yang baru dibangun sejak akhir tahun 2017.
Pengakuan sirkuit BSB itu sebagai salah satu sirkuit motokros terbaik di dunia disampaikan wakil dari Youthstream sebagai pemilik ajang balap motokros dunia MXGP dan banyak pebalap Motokros yang mengikuti putaran balapan MXGP 2018 di BSB, Semarang, awal Juli lalu.
”Kondisi saya masih belum pulih benar untuk menjalani balapan. Untungnya, ini adalah sirkuit yang memukau sehingga saya sangat bersemangat untuk tampil sebaik mungkin di sini,” ungkap juara dua kali balapan MXGP di sirkuit BSB, Jeffrey Herlings, dari tim KTM pada jumpa pers seusai memenangi balapan.
Pendapat senada disampaikan rekan setim Herlings yang saat ini menjadi pemimpin sementara perolehan poin musim ini di kelas Moto2, Pauls Jonass. ”Ini sirkuit yang fantastik. Tidak mudah menaklukkannya karena antara balapan pertama dan kedua, kondisinya pasti berbeda. Jadi saya sebagai kroser harus benar-benar berpikir untuk mencari jalur balapan yang terbaik, dan selalu siap dengan berbagai kejutan di lintasan,” kata pebalap asal Latvia itu.
Kroser Indonesia yang tahun lalu belajar di Eropa, Delvintor Alfarizi, juga mengatakan, sirkuit BSB itu adalah sirkuit motokros terbesar yang pernah dilihatnya dan tingkat kesulitannya tinggi.
Promotor penyelenggara MXGP Indonesia, A Judiarto, menjelaskan, sirkuit MXGP BSB memang dinyatakan sebagai salah satu yang terbaik di dunia karena di sirkuit ini rintangannya sangat beragam dan sulit. ”Sirkuit ini dikerjakan spesialis pembuatan sirkuit motokros dunia. Tanah ini tadinya adalah hutan karet yang sudah tidak berfungsi. Total luasnya 27 hektar, dengan biaya pembangunan, termasuk sewa peralatannya, sekitar Rp 20 miliar lebih,” katanya.
Judiarto menceritakan, ketika mencari calon lokasi untuk sirkuit MXGP Semarang, ada dua pilihan lokasi, yaitu sebuah lokasi di dekat Pelabuhan Tanjung Mas dan lokasi di BSB. Pilihan akhirnya dijatuhkan ke lahan di BSB yang berjarak sekitar 15 km dari pusat kota Semarang itu karena kontur tanahnya yang turun naik dan lokasi di sekelilingnya bisa digunakan untuk pendukung penyelenggaraan MXGP itu.
Ketua Umum PP IMI Sadikin Aksa sangat berharap sirkuit itu bisa terus dipertahankan. ”Sayang sekali kalau sirkuit sebagus ini hanya dipakai untuk MXGP. Makanya, kami akan mengusahakan untuk membawa Kejurnas juga ke sini sehingga para kroser kita juga terbiasa dengan sirkuit berkelas dunia,” katanya.