LRT Palembang Dioperasikan Terbatas Jelang Asian Games
Oleh
Rhama Purna Jati
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Kereta ringan Palembang mulai dibuka untuk umum meski masih terbatas, Senin (23/7/2018). Untuk sementara, hanya enam stasiun yang digunakan dari 13 stasiun yang dibangun. Warga pun antusias menggunakan LRT pertama di Indonesia ini.
Kereta ringan (light rail transit/LRT) dibuka khusus untuk aparatur sipil negara dan anggota TNI/Polri hingga 31 Juli. Dalam pengoperasian kali ini, penumpang belum dipungut biaya.
Perjalanan dimulai dari Stasiun DJKA dan berakhir di Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Palembang, sepanjang 23,4 kilometer. Perjalanan dimulai pukul 16.15 WIB dan sampai Stasiun SMB II dijadwalkan 60 menit kemudian.
Penumpang yang merupakan ASN dari Dinas Perhubungan Sumsel kemarin antusias menumpangi LRT. Suasana di dalam kereta nyaman. Meski disesaki penumpang, pendingin udara masih terasa. Di dalam kereta juga terdapat kamera pemantau dan penunjuk keberadaan stasiun.
LRT melaju pada kecepatan 60 kilometer per jam di jalur lurus dan kecepatan 5-10 kilometer per jam pada jalur berbelok. Kereta berhenti selama 40 detik di Stasiun Bumi Sriwijaya untuk menurunkan penumpang. Petugas dari PT Kereta Api Indonesia berjaga di setiap stasiun.
Sepanjang perjalanan, penumpang mengabadikan momen di dalam kereta, termasuk di luar kereta. Pemandangan dalam Kota Palembang terlihat, berikut panorama Sungai Musi dan Jembatan Ampera.
Melihat performa
Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Selatan Nelson Firdaus mengatakan, pengoperasian terbatas bagi kalangan tertentu ini bertujuan mengetahui performa kereta saat diisi penumpang. Selain itu, pengoperasian juga upaya sosialisasi LRT pada warga Palembang. ”Untuk itu, hingga 31 Juli, penumpang belum dibebankan tarif,” ujarnya.
Setelah 31 Juli, kata Nelson, performa kereta akan dikaji. Secara bertahap, kecepatan juga akan ditambah sehingga waktu tempuh menjadi 47 menit. ”Untuk saat ini, kereta masih mencoba lintasan sehingga belum pada titik maksimum,” ujarnya.
Targetnya, pengoperasian untuk umum akan dimulai 1 Agustus 2018. Saat itu tarif akan dibebankan Rp 5.000 per orang dari Stasiun DJKA menuju Stasiun Asrama Haji. Namun, bila kereta sampai Stasiun Bandara SMB II, penumpang dikenai tarif Rp 10.000 per orang.
Ada enam rangkaian kereta yang akan dioperasikan dari delapan kereta yang ada. Adapun dua rangkaian kereta akan dicadangkan di depo.
Pengoperasian ini, kata Nelson, juga untuk mempersiapkan LRT menghadapi Asian Games. Saat Asian Games, 18 Agustus-2 September 2018, ada kebijakan agar kereta yang ditumpangi atlet tidak sama dengan kereta penumpang umum.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Akhmad Yusuf Wibowo mengatakan, menurut rencana atlet Asia Games mulai datang ke Palembang pada awal Agustus. Pada 15 Agustus sudah ada pertandingan untuk cabang olahraga sepak bola perempuan.
Namun, puncak kedatangan atlet akan terjadi H-3 pembukaan Asian Games, Sabtu (18/8/2018) sampai H+6 upacara pembukaan. ”Menurut rencana akan ada 3.200 atlet akan bertanding di Palembang. Itulah dibutuhkan persiapan yang matang,” ujarnya.
Pantauan kemarin ada beberapa hal yang masih perlu dibenahi, seperti ketiadaan pembatas fisik antara rel dengan penumpang, penunjuk arah tempat naik penumpang, dan tempat duduk di stasiun.