Mesin ”Tap” KRL Masih Tolak Flazz BCA dan Brizzi BRI
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sistem tiket elektronik kereta listrik commuter line telah diperbarui. Namun, sebagian besar penumpang yang membawa kartu Flazz BCA dan Brizzi BRI mengalami kesulitan karena kartu mereka tidak diterima di mesin tap KRL, Selasa (24/3/2018). Akibatnya, pengguna harus membeli tiket elektronik baru.
Kompas mencoba naik KRL dari Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat, menggunakan kartu Flazz BCA pukul 07.30. Saat melakukan tap, mesin tidak merespons. Berulang kali diulang di mesin lain, tetap saja akses masuk tidak terbuka.
Salah seorang petugas PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Priyanto, menjelaskan, sebagian besar kartu Flazz BCA tidak diterima mesin tap. Kartu yang ditolak berseri 0001 di digit ke lima hingga ke delapan. Nomor seri bisa dilihat di belakang kartu. Kompas menggunakan BCA Flazz bernomor seri 0145-0001-1506-7114.
Selain Flazz BCA, sebagian kartu Brizzi BRI juga ditolak di mesin tap. Namun, pegawai di stasiun belum bisa menjelaskan dengan spesifik perbedaan kartu Brizzi BRI yang ditolak dengan kartu yang diterima.
Hal yang sama juga terjadi di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pengguna kartu Flazz BCA dan Brizzi BRI tertolak di mesin tap.
Penumpang yang kartunya ditolak akan diarahkan untuk membeli tiket elektronik yang disediakan PT KCI. Ada tiket harian dan tiket isi ulang.
Sebagian besar membeli tiket harian karena pegawai P T KCI menjelaskan kartu Flazz BCA dan Brizzi BRI ke depan akan bisa kembali digunakan di mesin tap. Perbaikan masih terus diusahakan saat ini.
”Semoga kartu Flazz saya bisa cepat diterima di mesin tap karena saya capek antre beli tiket harian. Mesin pembelian ada, tetapi saya masih bingung menggunakannya,” kata Nurhaya (52) yang baru saja belanja di Pasar Tanah Abang dan akan pulang ke Bogor.
Pengecekan mesin
Pembaruan sistem tiket elektronik membuat perangkat lunak mesin tap diubah. Namun, teknisi lapangan juga terus melakukan pengecekan perangkat keras di mesin tap.
Menurut seorang teknisi lapangan di Stasiun Tanah Abang, pengecekan dilakukan agar percobaan sistem baru ini tidak terganggu sehingga jika ada masalah, sumbernya cepat diketahui dari susunan perangkat lunak.
Salah satu contohnya saat beberapa kartu dari bank tertolak. Teknisi lapangan coba me-restart ulang cip bank yang ada di dalam mesin tap. Namun, penolakan masih terus terjadi pada kartu tersebut. Jadi dapat disimpulkan permasalahan berada di perangkat lunak sehingga perbaikan akan difokuskan pada perangkat lunaknya. (SITA NURAZMI MAKHRUFAH)