MEKKAH, KOMPAS - Pusat aktivitas jemaah haji asal Indonesia mulai bergeser dari Madinah ke Mekkah, Arab Saudi. Rabu (25/7/2018). Jemaah gelombang I yang telah menunaikan shalat Arbain di Masjid Nabawi, Madinah, bergerak ke Mekkah.
Di kota suci ini, mereka bersama jemaah dari berbagai penjuru dunia melaksanakan ibadah sunah di Masjidil Haram sambil menunggu masa wukuf (puncak haji) di Arafah, Mina, dan Muzdalifah pada 20 Agustus.
Perjalanan darat dari Madinah ke Mekkah sepanjang sekitar 450 kilometer dinilai berisiko menimbulkan kelelahan fisik bagi jemaah yang mayoritas berusia lanjut. Situasi itu diperburuk dengan cuaca panas Arab Saudi yang terus menanjak mencapai 50 derajat celsius.
”Dalam kondisi lelah, tubuh yang terpapar terik matahari sangat berisiko pada kesehatan jemaah, termasuk dehidrasi dan demensia. Kondisi ini kami antisipasi,” ujar Direktur Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah Nirwan Satria di kantor KKHI di kawasan Aziziyah, Mekkah.
Demensia adalah menurunnya kesadaran seseorang akibat melemahnya kemampuan otak karena kelelahan fisik. Kondisi seperti ini membuat seseorang kehilangan orientasi, banyak lupa akan sesuatu, kehilangan kepribadian, dan emosi yang labil. ”Tahun lalu tidak sedikit jemaah meronta dan berteriak histeris di luar kontrol diri. Jumlah jemaah yang mengalami gejala seperti ini mencapai 40 orang,” kata Nirwan.
Didampingi M Imran, Kepala Kesehatan Haji Mekkah, Nirwan memastikan kesiapan klinik melayani jemaah haji yang mengalami gejala demensia, heatstroke (kejang panas karena sengatan matahari), infeksi saluran pernapasan atas, dan gangguan jantung. Terdapat 18 dokter umum dan 26 dokter spesialis (saraf, jantung, dan anestesi) serta 46 perawat.
Hingga Selasa petang, sudah 47.610 anggota jemaah haji yang tiba di Madinah. Mereka terbagi dalam 118 kelompok terbang (kloter) yang berangkat dari 12 bandara embarkasi di Tanah Air. Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, menjadi pintu masuk bagi 218 kloter hingga 30 Juli nanti. Selanjutnya, pintu kedatangan jemaah beralih ke Bandara King Abdulaziz, Jeddah.
Gagal berangkat
Di Bekasi, enam anggota jemaah calon haji asal Jawa Barat yang ada di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jawa Barat, tidak jadi diberangkatkan ke Arab Saudi karena masalah kesehatan. ”Keberangkatan mereka akan diprioritaskan pada tahun 2019,” kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat Ahmad Buchori. Jemaah yang tidak jadi berangkat tersebut berasal dari Garut, Cirebon, Bogor, dan Subang.
Total jemaah dari Jawa Barat pada 2018 adalah 38.852 orang yang terbagi dalam 96 kloter. Hingga saat ini, sebanyak 8.094 orang sudah diberangkatkan dan tiba di Arab Saudi. (NAR/KYR)