JAKARTA, KOMPAS —Aksi vandalisme mural Asian Games di perempatan Mal Pondok Indah dan samping Gedung Wisma BCA, Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, diduga dilakukan anak-anak. Kasus ini sedang dalam penyelidikan Kepolisian Resor Jakarta Selatan.
”Masih kami dalami. Pelakunya diduga anak-anak,” ucap Komisaris Besar Indra Jafar Kapolres Jakarta Selatan, Kamis (26/7/2018) malam.
Indra menambahkan, pihaknya telah memeriksa beberapa saksi, yaitu dari pihak Kecamatan Kebayoran Lama dan petugas PPSU Kelurahan Pondok Pinang yang ditunjuk untuk membuat mural Asian Games itu.
”Kita lihat saja ada indikasi pidananya atau tidak,” kata Indra.
Pasal 21 Ayat 1 Peraturan Daerah Provinsi Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum melarang setiap orang mencoret-coret, menulis, atau melukis di dinding, tembok, dan jembatan. Sanksi terhadap pelaku vandalisme berupa pidana kurungan selama 60 hari atau denda mencapai Rp 20 juta.
Setyo Kuncoro (31), salah satu petugas PPSU Kelurahan Pondok Pinang, mengatakan, kejadian pencoretan mural Asian Games kemungkinan dilakukan anak-anak pelukis jalanan atau street art.
”Saya dapat informasi dari teman kerja sekitar jam dua pagi (Rabu) kalau ada orang yang mondar-mandir di sekitar mural yang kami buat,” kata Setyo.
Saat melakukan pengecekan, lanjut Setyo, mural yang dicoret ada di dua lokasi, yaitu perempatan Mal Pondok Indah dan perempatan jalan Gedung Wisma BCA.
Pantauan Kompas menunjukkan, pada 26 Juli 2018, pada pukul 15.30, mural Asian Games yang dicoret di perempatan Mal Pondok Indah itu sedang diperbaiki petugas PPSU. Coretan-coretan yang merusak lukisan tersebut tidak terlihat lagi.
Setyo menambahkan, dia bersama rekan petugas PPSU lainnya sangat menyayangkan aksi pencoretan itu. Padahal, mural Asian Games itu dibuat dengan tujuan menyambut perhelatan pesta bangsa-bangsa Asia, Asian Games 2018 yang akan berlangsung 18 Agustus nanti.
”Seharusnya kita semua berkontribusi, mendukung ajang ini. Kalau Jakarta indah, kan, tamu pulang bawa cerita yang baik-baik tentang Indonesia,” kata Setyo.
Oleh karena itu, Setyo mengajak anak-anak jalanan yang memiliki bakat melukis membantu PSSU memperindah Jakarta lewat mural Asian Games.
”Mari bersama dengan kami PPSU, kita perindah semua tembok kosong di Jakarta. Mural bukan hanya soal seni, melainkan mengandung pesan bahwa kita siap sambut Asian Games,” ujarnya. (STEFANUS ATO)