Atlet Berprestasi Diharapkan Lahir dari Kejurnas Inkai
Oleh
Jumarto Yulianus
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Sebanyak 1.100 karateka dari 28 provinsi di Indonesia mengikuti Kejuaraan Nasional Institut Karate-Do Indonesia 2018 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 27-29 Juli 2018. Dari kejuaraan nasional ini diharapkan lahir atlet-atlet karate berprestasi tingkat nasional ataupun dunia.
Ketua Umum Pengurus Pusat Institut Karate-Do Indonesia (Inkai) Letnan Jenderal Agus Kriswanto mengatakan, kejuaraan nasional (kejurnas) adalah agenda tahunan Inkai untuk mencari bibit-bibit atlet karate terbaik.
”Dari kejurnas ini, kami harapkan lahir atlet-atlet baru yang mampu berprestasi tinggi di tingkat nasional dan internasional. Mereka diharapkan menjadi generasi penerus atlet-atlet karate Indonesia,” kata Agus yang membuka secara resmi Kejurnas Inkai 2018 di Gedung Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Jumat (27/7/2018) sore.
Kegiatan pembukaan Kejurnas Inkai dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Abdul Haris Makkie, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, Komandan Korem 101/Antasari Kolonel (Inf) Yudianto Putrajaya, serta sejumlah tamu dan undangan lain.
Agus melihat anak-anak dan remaja yang datang dari daerah-daerah di Indonesia sangat antusias mengikuti kejurnas. Semangat mereka untuk bertanding sangat luar biasa. ”Saya pun mengharapkan mereka bertanding dengan menjunjung tinggi sportivitas,” ucapnya.
Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu juga menjanjikan bonus uang pembinaan bagi atlet yang meraih gelar best of the best sebesar Rp 5 juta per orang. ”Bibit atlet karate kita ke depan harus lebih baik,” ujar Agus.
Menurut Abdul Haris, kejurnas ini adalah momentum yang paling tepat untuk mencari bibit-bibit terbaik karateka Indonesia. Pemprov Kalsel secara khusus berharap kejurnas bisa melahirkan atlet berprestasi dunia, seperti Fauzan Noor, atlet karate tradisional asal Banjarmasin yang menyabet juara dunia karate tradisional pada ajang WASO Cup 2017 di Praha, Ceko.
”Kami berharap kejurnas bisa memunculkan fauzan-fauzan yang baru sehingga banyak atlet karate Indonesia bisa berprestasi di tingkat nasional dan dunia. Sejak dini, mereka harus dibina agar bisa menjadi atlet yang berprestasi,” tuturnya.
Haris juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Kalsel untuk menjadi tuan rumah Kejurnas Inkai 2018. ”Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus mengembangkan dan meningkatkan prestasi di bidang olahraga. Semoga kejurnas ini berjalan baik dan lancar,” ucapnya.
Pada kejurnas kali ini, menurut Ketua Panitia Kejurnas Inkai 2018 yang juga Pelaksana Harian Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Inkai Kalsel Fawahisah Mahabatan, ada 62 kelas yang dipertandingkan, mulai dari usia dini hingga veteran.
”Selain untuk mencari bibit-bibit karateka terbaik, kejurnas ini juga menjadi wadah untuk membangun silaturahim dan berbagi pengalaman dalam rangka pengembangan olahraga karate di Tanah Air,” kata Fawahisah.