Imbauan agar jemaah haji Indonesia menjaga kondisi terus disosialisasikan. Itu disebabkan suhu udara di Mekkah mencapai 43 derajat celsius dan masa ibadah masih panjang.
MEKKAH, KOMPAS - Meski masa wukuf masih lebih dari dua pekan lagi, Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi, mulai dipadati jemaah haji dari sejumlah negara. Jemaah asal Indonesia, misalnya, berangsur mengalir dari Madinah ke Mekkah untuk menanti masa wukuf 20 Agustus. Mereka diimbau menjaga kondisi fisik.
Memasuki hari kedua, pergerakan jemaah dari Madinah ke Mekkah, Jumat (27/7/2018), tercatat 13.942 anggota jemaah yang masuk ke kota suci ini. Mereka terbagi dalam 34 kelompok terbang dari 12 bandara embarkasi. Jumlah itu akan terus bertambah seiring tuntasnya kegiatan arbain (shalat 40 waktu) di Masjid Nabawi oleh semua kloter.
Kemarin, jemaah RI mengikuti shalat Jumat di Masjidil Haram, di bawah sengatan terik matahari dan suhu udara 43 derajat celsius. Menggunakan payung dan semprotan air untuk wajah, jemaah berjalan bersama jemaah negara lain, dari pelataran masjid hingga posisi shaf mengitari Kabah. Busana aksesori dan penanda regu dan asal jemaah tampak meriah meski didominasi warna putih.
Jaga kondisi fisik
Terkait cuaca ekstrem di Mekkah, Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia Mekkah Nirwan Satria mengingatkan jemaah untuk memperbanyak minum air putih, minimal 2 liter per hari meski tidak haus. Kekurangan cairan dalam tubuh berisiko memicu demensia serta penyakit lainnya, termasuk heatstroke (kejang panas akibat sengatan matahari). Jemaah juga diimbau cukup beristirahat.
Nirwan menyebutkan, dari 7.331 anggota jemaah yang tiba pada hari pertama dari Madinah Kamis lalu, tiga orang harus dievakuasi karena gejala demensia dan satu karena stroke.
Demensia adalah menurunnya kesadaran seseorang akibat melemahnya kemampuan otak karena kelelahan fisik. Kondisi ini berdampak hilangnya orientasi, banyak lupa akan sesuatu, kehilangan kepribadian, dan labilnya emosi. ”Tahun lalu tak sedikit anggota jemaah meronta dan berteriak histeris di luar kontrol diri. Jumlahnya mencapai 40 orang,” kata Nirwan seraya mengingatkan agar jemaah tidak memaksakan kegiatan luar ruangan jika tidak perlu.
Nirwan memastikan kesiapan klinik melayani jemaah haji yang mengalami gejala demensia, heatstroke, infeksi saluran pernapasan atas, dan gangguan jantung. Terdapat 18 dokter umum, 26 dokter spesialis (saraf, jantung, dan anestesi), dan 46 perawat. Juga tersedia 14 ambulans.
Dari Surabaya dilaporkan, sebanyak 16 anggota jemaah calon haji asal Lumajang, Jawa Timur, batal diberangkatkan. Mereka terbukti memalsukan dokumen demi mempercepat keberangkatan dari jadwal yang seharusnya 2022 menjadi 2018.
Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jatim Faridul Ilmi, Jumat, mengatakan, 16 anggota jemaah memalsukan dokumen kartu keluarga dan buku nikah. Ke-16 anggota itu terdiri dari 15 anggota jemaah dan 1 anggota Tim Pemandu Haji Daerah. (SYA)