JAKARTA, KOMPAS—Tetangga Herdi, pria yang tewas ditembak orang tak dikenal di Penjaringan, Jakarta Utara, tidak menyangka ia bakal tutup usia dengan cara semacam itu. Sebab, Herdi selama ini dikenal baik dan suka berbagi.
Hal itu dikatakan Rukiah (103), perempuan yang tinggal di sebuah rumah sederhana di seberang rumah Herdi di Gang Code, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Gang Code di RT 002 RW 07 Pejagalan tersebut merupakan gang sempit, selebar 3-3,5 meter. Meski demikian, rumah-rumah di sana rata-rata sudah permanen dan biasanya bertingkat.
“Orangnya baik. Kalau Ibu sakit, Ibu tidak ada duit, dia kasih duit berobat. Pernah dikasih Rp 300.000,” ucap Rukiah saat ditemui di rumahnya, Jumat (27/7/2018). Herdi juga mengajak cucu-cucu Rukiah yang belum punya mata pencaharian untuk bekerja di tempat yang direferensikan Herdi, tidak jauh-jauh dari bidang perkapalan dan kelautan. Herdi memang dikenal berprofesi mengurus dokumen-dokumen terkait kapal.
Keluarga Herdi juga sering membagi-bagi makanan kepada tetangga jika sedang berlebih. “Makanya saya bingung, orang baik seperti itu kok punya musuh,” ujar Rukiah.
Rukiah menyebutkan, sebelum penembakan, ia tidak melihat ada orang mencurigakan yang lewat di Gang Code. Orang-orang yang melintas di depan rumah keluarga Herdi biasanya sudah saling kenal dengan Herdi dan kerap bertegur sapa.
Herdi ditembak pada Jumat (20/7/2018) sekitar pukul 23.30 di Jalan Jelambar Fajar, dekat persimpangan dengan Jalan Jelambar Aladin. Ia sebelumnya sedang berjalan kaki usai turun dari sebuah mobil di Jalan Jelambar Aladin.
Berdasarkan keterangan saksi mata kepada polisi, eksekutor berambut cepak bolak-balik melintas di sekitar tempat kejadian sebelum penembakan. Begitu korban turun dari mobil, pelaku mengikuti korban menuju Jalan Jelambar Fajar dan menembaknya di dekat sebatang pohon. Usai menembak, pelaku naik ke sepeda motor Yamaha N-Max warna abu-abu yang dikemudikan seseorang yang bertopi dan kabur.
Polisi mengamankan barang bukti berupa dua buah selongsong peluru. Pada tubuh Herdi terdapat luka tembak di area kepala dan dada.
Tim gabungan Polres Metro Jakarta Utara dan Polda Metro Jaya sudah mengamankan tiga orang terkait penembakan tersebut, tetapi mereka masih berstatus sebagai saksi. Saat dikonfirmasi pada Jumat pagi, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono menyebutkan, pihaknya masih melakukan pendalaman.