Pondok Pesantren Dilibatkan untuk Kembangkan Pangan
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS - Kementerian Pertanian menandatangani nota kesepahaman tentang pangan dengan Majelis Ulama Indonesia. Kedua pihak akan bekerja sama mengembangkan tanaman jagung, ubi, dan beragam produk lain melalui pondok pesantren.
Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan langsung oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma\'ruf Amin di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/7/2018) .
Penandatanganan juga dilakukan pihak pesantren, Kementerian Pertanian, dan perusahaan berbasis pengolahan hasil pangan yang akan menampung hasil pertanian dari pesantren nantinya. Sedikitnya ada 1.000 pesantren di Indonesia yang akan dilibatkan dalam kerja sama ini.
"Kita sudah menandatangani nota kesepahaman dengan MUI. Dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga sudah penandatanganan nota kesepahaman enam bulan lalu. Kerja sama ini bergerak di sektor pertanian dan sektor lain untuk pangan dan ketahanan pangan," kata Amran.
Dia menambahkan, komoditas yang dikembangkan dalam kerja sama itu antara lain jagung, ubi, bawang, ayam, dan telur. "Intinya, kita ingin jika sejumlah produk yang dahulu kita impor, akan kita jadikan ekspor. Saya yakin ini bisa tercapai jika semua pihak, terutama umat, bergerak. Kita akan menggerakkan pesantren dan membangkitkan pertanian melalui pesantren," kata Amran.
Pada acara penandatangan nota kesepahaman ini, sejumlah perwakilan pesantren dari berbagai daerah di Indonesia turut hadir. Pada kesempatan tersebut, menteri juga membagikan bibit untuk pesantren, di antaranya jagung, ubi, ketela, kakao, dan kopi.
Ketua Umum MUI KH Ma\'ruf Amin mengatakan, sepanjang sejarah, baru kali ini pesantren dilibatkan secara lebih luas untuk program pertanian. "Pondok pesantren akan kami gerakkan untuk pemberdayaan umat. Ini untuk kepentingan ekonomi dan ketahanan pangan. Kami akan menjadikan hal ini sebagai gerakan bersama yang bersinergi. Kemitraan dilakukan untuk menghasilkan produk-produk yang bisa menopang ketahanan pangan," katanya.
Dengan program pangan melalui pesantren ini, diharapkan para santri nantinya akan punya wawasan yang baik soal pangan. Santri dan pondok pesantren diharapkan ikut mengembangkan usaha berbasis pertanian.
Sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan makanan juga dilibatkan. Selain menampung hasil pertanian pesantren, nantinya perusahaan juga akan melibatkan koperasi pesantren untuk ikut memasarkan produk olahan pangan.