MATARAM, KOMPAS — Gempa bermagnitudo 6,4 yang mengguncang Nusa Tenggara Barat dan Bali, Minggu (29/7/2018) pukul 05.47 Wita, menyebabkan 10 orang tewas selain kerusakan fisik. Gempa susulan juga masih terus terjadi.
Hingga pukul 09.20, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat telah terjadi 66 kali gempa susulan. Gempa susulan itu berkekuatan lebih kecil dan tidak berpotensi tsunami. Gempa-gempa susulan yang lebih kecil dalam rangka mencari keseimbangan sistem lempeng atau sesar yang ada.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya yang diterima Kompas Minggu siang menyebutkan, dampak gempa juga terus bertambah.
Menurut Sutopo, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB bersama TNI, Polri, Basarnas, sejumlah instansi, dan sukarelawan terus melakukan penanganan darurat.
Hingga Minggu pukul 09.45, sudah 10 orang meninggal, 40 orang luka, dan puluhan rumah rusak. Dalam laporan sebelumnya, Sutopo menyebutkan tiga orang tewas. Sekarang ia memperkirakan, dampak gempa akan bertambah mengingat pendataan masih berlangsung dan belum semua lokasi terdata.
Berdasarkan data sementara dari BPBD NTB, di Kabupaten Lombok Timur ada 8 orang tewas, 10 orang luka berat, 10 orang luka ringan, dan puluhan rumah rusak. Dari 8 korban tewas terdapat satu warga Malaysia.
Identitas korban meninggal adalah Isma Wida (30 tahun), warga negara Malaysia; dan warga lokal, yakni Ina Marah (60), Ina Rumenah (58), dan lima korban lain dalam pendataan identitas oleh petugas.
Sementara di Kabupaten Lombok Utara terdapat dua orang tewas dan 13 orang terluka dirawat di Puskesmas Senaru serta 7 orang di Puskesmas Bayan.
Berdasarkan laporan juga terdapat longsor cukup besar dari Gunung Rinjani. Material longsoran mengarah ke utara pascagempa. Saat ini jalur pendakian ke Gunung Rinjani ditutup. Aparat masih melakukan pemantauan terhadap dampak longsor yang ada.
Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD NTB dan BPBD kabupaten/kota yang terdampak gempa. Tim Reaksi Cepat BNPB telah menuju ke lokasi bencana untuk memberikan pendampingan BPBD. Pembaruan data dampak gempa dan penanganan darurat akan terus disampaikan.