TOKYO, KOMPAS - Kementerian Pariwisata menargetkan kunjungan wisatawan Jepang naik hingga 56.000 orang. Insentif khusus disiapkan bagi agen wisata berikut paket wisatanya.
Insentif uang sebesar 15 dollar AS per turis Jepang akan diberikan kepada agen wisata. Syaratnya, agen membawa wisatawan menginap minimal tiga hari di Indonesia.
"Kami juga menyediakan paket-paket wisata harga kompetitif. Ada tiga paket wisata, yaitu Batam Hot Deals, Jakarta Hot Deals, dan Bali Hot Deals," kata Direktur Pemasaran Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Ardi Hermawan kepada wartawan Kompas Angger Putranto di Tokyo, Jepang, Sabtu (28/7/2018). Festival Jepang-Indonesia digelar di Hibiya Park Ginza, sebagai bagian dari perayaan 60 tahun kerja sama Indonesia-Jepang.
Tahun 2017, kunjungan wisatawan Jepang ke Indonesia ada 538.834 orang. Tahun ini, jumlah wisatawan asal Jepang ditargetkan naik 56.000 orang menjadi 595.000 orang setahun.
Ardi mengatakan, pemberian insentif bagi agen wisata dan tawaran paket wisata dilakukan demi menggenjot kunjungan ke Indonesia. Paket Batam Hot Deals ditujukan bagi wisatawan yang masuk melalui Singapura. Paket itu terdiri atas 281 fasilitas wisata, misalnya potongan biaya perjalanan kapal cepat Singapura-Batam dari semula 45 dollar AS menjadi 23 dollar AS.
Selama di Indonesia, setiap wisatawan Jepang rata-rata menghabiskan uang sebesar 2.000 dollar AS hingga 2.400 dollar AS.
Adapun paket Jakarta Hot Deals ditawarkan pada tengah pekan dengan 21 fasilitas wisata, termasuk paket ke Yogyakarta, Bandung, Tanjung Lesung, dan lainnya. Adapun paket Bali Hot Deals menawarkan 79 fasilitas wisata, termasuk kunjungan ke Banyuwangi, Lombok, Bali Barat, dan Bromo.
Upaya meningkatkan jumlah wisatawan juga dengan menawarkan paket wisata ke sejumlah sekolah. Itu dikhususkan untuk liburan wisata rombongan sekolah Jepang ke Indonesia.
Ardi menambahkan, cara itu baru resmi bergulir tahun ini. Upaya tersebut untuk mendukung program Kementerian Pariwisata yang menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 17 juta orang pada tahun 2018.
Destinasi favorit
Hingga tahun 2017, kunjungan wisatawan mancanegara baru 14 juta orang. Adapun pertumbuhan wisatawan per bulan mencapai 1,25 juta per bulan.
Pejabat Promosi Visit Indonesia (VITO) di Jepang Tadahiko Narita mengatakan, Indonesia salah satu tujuan wisata yang digemari masyarakat Jepang. Beberapa destinasi wisata yang digemari, antara lain resor di pinggir pantai seperti di Bali, wisata budaya di Yogyakarta, Candi Prambanan, dan sebagainya.
Tadahiko mengatakan, masyarakat Jepang senang ke pantai di Indonesia, karena Jepang tidak memiliki pantai seindah di Indonesia. "Kami memang memiliki garis pantai yang cukup panjang, namun tidak seindah Indonesia. Jepang memiliki pantai yang indah di Okinawa, tapi sangat mahal bila ingin berlibur ke sana. Harga berlibur di resor pantai di Indonesia justru lebih murah," ujarnya.
Dengan kondisi itu, tak heran bila Bali masih menjadi destinasi unggulan wisatawan asal Jepang. Sedikitnya, 60 persen wisatawan Jepang yang berkunjung ke Indonesia menghabiskan waktunya di Bali. Sementara, 40 persen lainnya menghabiskan waktunya di Batam, Jakarta, dan sejumlah daerah lainnya.
Wisatawan Jepang, lanjut Tadahiko, juga senang dengan aneka kebudayaan Indonesia. Terlebih saat mereka bisa ikut terlibat memainkan musik tradisional atau membuat kain-kain tradisional.
Dari segi umur, wisatawan Jepang berumur 20 tahun hingga 40 tahun lebih senang berkunjung ke Indonesia secara mandiri. Adapun wisatawan berumur 40 tahun ke atas lebih memilih berwisata ke Indonesia secara berkelompok dengan minimal anggota kelompok sebanyak 100 orang.
Data VITO Jepang menyebut, lama menginap wisatawan Jepang di Indonesia rata-rata 4-6 hari. Selama di Indonesia, setiap wisatawan Jepang rata-rata menghabiskan uang sebesar 2.000 dollar AS hingga 2.400 dollar AS untuk berbagai keperluan.