Seribu Orang Ikuti Gerakan Sungai Bersih di Padang
Oleh
Ismail Zakaria
·2 menit baca
PADANG, KOMPAS — Sekitar seribu orang dari berbagai unsur mengikuti kegiatan Gerakan Sungai Bersih di kawasan Sungai Batang Arau, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (29/7/2018).
Kegiatan itu selain gotong royong mengangkat sampah yang mengotori sungai, juga mengedukasi masyarakat dan menyosialisasikan penanganan sampah kepada masyarakat.
Ketua Gerakan Sungai Bersih Syafriawati mengatakan, kegiatan ini merupakan sinergi enam BUMN, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Tbk), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Pegadaian (Persero), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Tbk).
Menurut Syafriawati, selain perwakilan BUMN tersebut, kegiatan itu juga diikuti berbagai unsur, termasuk TNI dan kepolisian, lembaga swadaya masyarakat, berbagai komunitas, dan pelajar. Kegiatan gotong royong tersebut merupakan puncak Gerakan Sungai Bersih yang diawali dengan kegiatan edukasi dan sosialisasi tentang persoalan sampah.
”Edukasi dan sosialisasi dilakukan selama tiga minggu di empat kelurahan yang berada di pinggir kawasan Sungai Batang Arau. Sejalan dengan itu, kami juga mengidentifikasi apa saja persoalan terkait sampah yang mengotori Batang Arau ini,” kata Syafriawati.
Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia Andrinof Chaniago yang turut hadir mengatakan, kebersihan Sungai Batang Arau sangat penting. Apalagi saat ini, kawasan tersebut tengah didorong sebagai Marina atau pelabuhan khusus yang disediakan untuk kapal pesiar, dilengkapi dengan prasarana yang dibutuhkan, misalnya air tawar dan telekomunikasi.
Menurut Andrinof, masalah sampah yang mengotori sungai akan berdampak pada banyak hal. Tidak hanya pariwisata, tetapi juga ekonomi masyarakat.
”Membuang sampah ke sungai sama dengan membuat rezeki kita. Ada rezeki nelayan yang hilang karena populasi ikan menurun akibat pencemaran, rezeki hidup sehat karena ikan yang kita makan ikut tercemar, serta kehilangan kesempatan pariwisata,” kata Andrinof.
Wali Kota Padang Mahyeldi menambahkan, kegiatan ini akan terus dilakukan dengan menggandeng berbagai pihak. Menurut dia, penanganan masalah sampah di sungai memang harus secara bersama-sama.
Selain di Batang Arau, sungai-sungai lain di Kota Padang juga akan dibersihkan. Khusus kawasan Muara yang merupakan bagian dari Batang Arau, Mahyeldi menargetkan akan benar-benar bersih dalam tiga bulan ke depan.
Pantauan Kompas, kegiatan bersih-bersih tersebut dimulai sekitar pukul 07.00 dan berakhir pukul 12.00. Peserta menggunakan kapal atau perahu karet untuk menyusuri sungai, menggunakan alat untuk menjaring sampah dari pinggir, atau bahkan ada yang terjun langsung ke sungai.
Jalannya kegiatan sempat diwarnai hujan deras, tetapi tidak menghentikan sebagian besar peserta terus membersihkan sungai. Tidak hanya warga setempat, kegiatan ini juga diikuti sejumlah relawan asing yang tengah berkegiatan di Universitas Andalas, Padang.