Penggalangan Dana untuk Anak Mantan Juara Dunia Angkat Besi Terkumpul Rp 42 Juta Lebih
Oleh
Denty Piawai Nastitie
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hingga Senin (30/7/2018) pukul 12.00, jumlah donasi Rp 42.857.251 atau 14 persen dari target Rp 300.000.000 sudah terkumpul untuk membantu biaya pengobatan Achmad Fariz Taufik (2,5), putra bungsu mantan lifter nasional Winarni. Sementara waktu pengumpulan dana melalui laman https://kitabisa.com/atletangkatbesi tersisa 30 hari lagi untuk mencapai target yang ditentukan.
Fariz mengalami atresia esofagus atau tidak berkembangnya usus pada janin. Winarni membutuhkan sedikitnya Rp 300 juta agar Fariz bisa menjalani operasi menarik usus besar ke tenggorokan sebagai jalan makan. Uang sebesar itu juga untuk memenuhi kebutuhan masa persiapan dan memenuhi kebutuhan pascaoperasi.
Donasi untuk Fariz ini dilakukan sejak penggalangan dana melalui https://kitabisa.com/atletangkatbesi diterbitkan pada Minggu (29/7/2018) pukul 15.26. Penggalangan dana diinisiasi penulis dan konsultan kreatif Maman Suherman.
Dua jam setelah penggalangan dana dipublikasikan, donasi sebesar lebih dari Rp 3 juta terkumpul untuk Fariz. Pada Minggu (29/7) pukul 22.00, donasi yang terkumpul Rp 14 juta. Donasi berasal dari 205 donatur di berbagai daerah.
Salah satu akun anonim menyumbangkan uang Rp 100.430. Di laman kitabisa.com, donatur tersebut menuliskan: ”Fariz titipan Tuhan melalui perempuan yang pernah berjuang untuk Indonesia, negeri kita tercinta. Terima kasih Mbak, hanya ini yang bisa kami buat.”
Akun Hernan Gibran Ramadhan menyumbangkan uang Rp 1.000.395. Dirinya menuliskan dalam kotak komentar: ”Semoga penyakitmu segera diangkat oleh Allah SWT dan kamu tumbuh menjadi anak yang soleh dan bisa menjadi kebanggaan bangsa kita seperti Ibu (Winarni).”
Sebelum membuat penggalangan dana, Maman Suherman membagikan tulisan Kompas, yang dimuat pada Minggu (29/7/2018) berjudul ”Mantan Atlet Angkat Besi: Juara Dunia Berjuang demi Kesembuhan Anak” melalui akun Twitter. Hingga kini, cuitan mengenai perjuangan Winarni dalam menyembuhkan anaknya telah dibagikan lebih dari 1.000 kali dan mendapatkan komentar dari ratusan pengguna sosial media, salah satunya mantan Wakil Menteri Perdagangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II Bayu Krisnamurthi.
Media Relation Kitabisa.com Alvi Anugerah mengatakan, dukungan dana untuk Winarni dan anaknya, Fariz, tergolong cepat terkumpul. ”Biasanya, kalau dipublikasikan pada Minggu respons tidak terlalu cepat. Tetapi, untuk Fariz lumayan cepat terkumpulnya,” kata Alvi di Jakarta, Senin siang.
Alvi menjelaskan, setelah Maman Suherman membuat teks penggalangan dana, Kitabisa.com memutuskan untuk segera memublikasikannya. Hal tersebut dilakukan karena alasan mendesak dan berdasarkan momentum. ”Saat ini kita sedang menyambut Asian Games 2018. Menjelang Asian Games, narasi (yang dibahas masyarakat) sama semua, yaitu kesejahteraan atlet. Selain itu, ini juga mendesak karena terkait kesehatan seorang anak,” kata Alvi.
Untuk membantu Winarni, masyarakat dapat menyumbang dana dengan membuka situs https://kitabisa.com/atletangkatbesi. Pada laman tersebut, masyarakat dapat menekan tombol ”Donasi Sekarang”. Setelah itu, masukan nominal donasi, pilih metode pembayaran Gopay atau transfer bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke nomor rekening yang tertera. Untuk mengajak orang lain menyumbangkan dana, sebarkan tautan galang dana ini kepada keluarga dan kerabat.
Winarni, yang merupakan juara dunia angkat besi pertama Indonesia sekaligus peraih medali perunggu Olimpiade Sydney 2000, mengatakan, dirinya sangat bahagia karena banyak orang terdorong membantu. ”Awalnya, saya enggan menceritakan kondisi Fariz karena pesimistis ada yang mau menolong. Namun, beban ini tidak bisa saya tanggung sendirian. Saya berjuang agar anak saya dapat segera dioperasi,” kata Winarni.
Winarni menjelaskan, dirinya membutuhkan minimal Rp 300 juta agar Fariz bisa menjalani operasi menarik usus besar ke tenggorokan sebagai jalan makan, selain juga kebutuhan masa persiapan dan memenuhi kebutuhan pascaoperasi. Agar dapat dioperasi, Winarni harus memastikan berat badan anaknya mencapai 13 kilogram, dari saat ini 10 kg.
Winarni menjelaskan, saat ini Fariz dalam kondisi stabil. ”Saya berharap kondisi Fariz dapat terus stabil hingga saatnya nanti dioperasi,” kata dia dari Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Winarni adalah juara dunia angkat besi 1997 dan peraih medali perunggu Olimpiade Sydney 2000. Pada 7 Januari 2016, dia melahirkan Fariz dengan kelainan bawaan atresia esofagusatau tidak berkembangnya usus pada janin. Kondisi itu membuat Fariz tidak bisa menelan makanan dan minuman. Fariz hanya bisa menjilat makanan, tetapi tidak boleh memasukkan makanan ke mulut.