JAKARTA, KOMPAS—Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan pengecatan mural berkonsep kampung tematis di Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (31/7/2018), sebagai bagian dari kegiatan untuk memeriahkan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Gambar dan warna yang dibubuhkan pada dinding, pagar, serta trotoar bertema masa lampau atau jadul, agar sesuai dengan arsitektur bangunan-bangunan bersejarah dari era kolonial di sekitar titik pengecatan.
Di dekat Tugu Revitalisasi Kota Perjuangan Jayakarta atau Tugu Jangkar, misalnya, trotoar dan tembok pagar bangunan Galangan VOC (Kongsi Dagang Hindia Timur Belanda) dicat dengan pola abstrak menggunakan beragam macam warna tetapi terbatas pada warna-warna pastel agar tetap selaras dengan bangunan-bangunan bersejarah di sana. Pada bangunan-bangunan warga di seberang Galangan VOC, seniman menghasilkan gambar-gambar untuk membangkitkan nostalgia soal Jakarta, seperti gambar Benyamin Sueb, anak bermain kelereng, becak, dan sepeda.
“Dari awal kami sudah sampaikan kita ingin Jakarta ini dipandang sebagai kanvas, di mana masyarakat bisa ikut mewarnai, bukan hanya pemerintah,” ucap Gubernur Anies pada Selasa sore di dekat Tugu Jangkar. Pengecatan mural di Penjaringan menurut dia merupakan contoh kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, termasuk dengan perusahaan swasta dan para seniman.
Perusahaan cat nasional, PT Propan Raya, berkontribusi dalam pengecatan lewat program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Sejumlah seniman lukis juga terlibat, termasuk dosen seni kriya Institut Teknologi Bandung John Martono.
Anies mengatakan, Asian Games yang dibuka pada 18 Agustus tinggal 18 hari lagi, sehingga saat ini merupakan putaran terakhir kesempatan Jakarta untuk memperindah kota. Upaya tersebut harus dikerjakan bersama-sama, tidak bisa hanya oleh pemerintah.
Kepala Biro Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah DKI Premi Lasari menjelaskan, pengecatan mural merupakan satu dari sejumlah kegiatan untuk penataan kawasan Kota Tua di wilayah Penjaringan. Mural bertema kehidupan Jakarta tempo dulu dibuat di 35 titik di RW 04 dan RW 05 Penjaringan.
“Penataan telah dimulai sejak 25 Juli 2018 dan ditargetkan selesai pada 12 Agustus,” ujar Premi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat pamor titik-titik bersejarah di Penjaringan yang belum cukup terekspose ke publik, antara lain Tugu Jangkar sebagai titik awal pembangunan pantai utara (Pantura) Jakarta dan titik nol Jakarta yang berlokasi di kawasan Museum Bahari.
John Martono berpengalaman terlibat dalam karya seni mural abstrak di dinding pada Taman Cikapundung, beton di area bawah jalan layang Antapani, dan dinding Terminal Leuwi Panjang Bandung. Pengecatan mural di Penjaringan adalah proyek pertamanya yang berlokasi di Jakarta.
John mengatakan, sejak 18 tahun lalu, ia mengembangkan konsep seni bersama, yakni karya seni lukis yang memungkinkan masyarakat untuk terlibat. Ia membuat rancangan dan sketsa, lantas warga bisa ikut mewarnai lukisan mural. Konsep itu juga diterapkan untuk mural di Penjaringan.