Pembangunan 35 Jembatan Trans-Papua Masih Terhenti
Oleh
FABIO M LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Pekerjaan pemasangan 35 unit jembatan yang menyambungkan Jalan Trans-Papua dari Mumugu di Kabupaten Asmat menuju Kabupaten Jayawijaya, hingga bulan ini masih terhenti. Situasi keamanan yang belum kondusif di Kabupaten Nduga jadi penyebabnya.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Wilayah Papua Osman Marbun mengungkapkan itu di sela kunjungan Komisi V DPR di Jayapura, Papua, Selasa (31/7/2018). Osman mengatakan, kondisi keamanan di Nduga, lokasi pemasangan 35 unit jembatan itu, belum kondusif sejak pelaksanaan Pemilihan Gubernur Papua akhir Juni lalu.
Kelompok kriminal bersenjata di bawah pimpinan Egianus Kogoya meneror aparat keamanan dan warga di Bandar Udara Kenyam, 25 Juni lalu. Tiga warga tewas tertembak, sedangkan dua warga dan seorang pilot terluka.
Pilot pesawat, yakni kapten Ahmad Kamil (27), terkena serpihan peluru di punggung kiri. Adapun kopilot Lenius Wonda, beserta 15 penumpang yang merupakan anggota Brimob Polda Papua, tidak terluka.
Apabila tak ada kendala, kami optimistis seluruh ruas jalan Trans-Papua dapat terkoneksi sesuai jadwal yang ditentukan.
Osman menjelaskan, ke-35 jembatan ini terdiri atas 14 jembatan di ruas Mumugu ke Kenyam hingga Wamena (Jayawijaya). Adapun 21 jembatan lagi dari arah Unugu ke Paro di Kabupaten Nduga.
Bantuan pengamanan
Pembangunan ruas jalan Trans-Papua dari Wamena menuju Mulia di Kabupaten Puncak Jaya dan Sinak di Kabupaten Puncak, kata Osman, juga berpotensi terkendala faktor keamanan.
“Kami akan berkoordinasi dengan pihak keamanan, seperti dari Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih untuk meminta bantuan pengamanan dalam pengerjaan proyek Trans-Papua di daerah-daerah yang rawan gangguan keamanan,” tutur Osman.
Ia pun berharap PT Brantas Abipraya dan Istaka Karya, kontraktor pembangunan ke-35 unit jembatan itu, dapat kembali melanjutkan pekerjaan. Pembangunan Jalan Trans-Papua saat ini sudah mencapai 91 persen atau sepanjang 4.325 kilometer.
“Apabila tak ada kendala, kami optimistis seluruh ruas jalan Trans-Papua dapat terkoneksi sesuai jadwal yang ditentukan,” ujar Osman. Target penyelesaian Jalan Trans-Papua yakni tahun 2019.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis mengatakan, pihaknya akan bertemu sejumlah pihak untuk membahas masalah terhentinya proyek Jalan Trans-Papua yang menghubungkan Mumugu ke Wamena tersebut.
“Pembangunan infrastruktur itu sangat bermanfaat bagi masyarakat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat harus bertanggungjawab. Tidak boleh ada masalah teknis yang menghambat pengerjaan proyek itu,” kata Fary.