JAKARTA, KOMPAS — Sebagian donasi yang terkumpul untuk pengobatan Achmad Fariz Taufik (2,5 tahun), putra mantan lifter nasional Winarni (42), telah disalurkan. Donasi akan dipakai untuk membeli berbagai kebutuhan menjelang operasi.
Berdasarkan laporan pada http://kitabisa.com/atletangkatbesi tertulis donasi sebesar Rp 21.750.000 telah dicairkan pada 1 Agustus 2018 pukul 16.44. Uang tersebut ditransfer ke rekening BTN (Bank Tabungan Negara) *** *** *** *** 2272 a/n Winarni. Disebutkan, rencana penggunaan dana untuk membeli keperluan masa pra-operasi.
Hingga Kamis (2/8/2018) pukul 12.00 penggalangan dana secara daring sudah mencapai Rp 210.955.703 dari target Rp 300.000.000. Dana terkumpul dari 1.085 donatur. Disebutkan, waktu penggalangan dana masih bergulir hingga 27 hari lagi.
Juara dunia angkat besi 1997 dan peraih medali perunggu Olimpiade 2000, Winarni, mengatakan, dirinya merasa bersyukur karena banyak tangan menolong. ”Beberapa hari lalu saya masih kebingungan bagaimana bisa membeli susu untuk Fariz. Tetapi, kini banyak orang membantu pengobatan anak saya,” katanya dari Pringsewu, Lampung.
Winarni mengatakan, dalam waktu dekat, dirinya akan memakai uang donasi antara lain untuk membeli susu, selang kateter, suntikan, kasa steril, vitamin, kasa gulungan, dan plester. Dia juga akan memakai uang untuk konsultasi ke dokter gizi dan dokter bedah.
Menurut Winarni, apabila kondisi fisik anaknya stabil, Fariz bisa segera dioperasi untuk menarik usus besar ke tenggorokan sebagai jalan makan. Selanjutnya, masa perawatan setelah operasi akan berlangsung 3-6 bulan.
Fariz terlahir dengan kelainan bawaan Atresia Esofagus atau kondisi tidak berkembangnya usus saat masih di janin. Kondisi itu membuat Fariz tidak bisa menelan makanan dan minuman.
Setiap hari Winarni harus menyuntikkan susu ke lubang buatan di perut sebagai jalur makanan. Fariz juga mengalami gangguan jantung dan paru-paru bawaan. Keterbatasan ekonomi membuat Winarni kesulitan membiayai pengobatan Fariz.
Inisiator penggalangan dana Maman Suherman mengatakan, anggaran Rp 300.000.000 merupakan angka minimum untuk operasi. "Sampai sekarang tidak ada angka yang pasti berapa biaya yang dibutuhkan. Bisa jadi mencapai Rp 500.000.000," ujarnya.
Dalam waktu dekat, Maman akan bertemu dengan Winarni untuk membicarakan langkah-langkah pengobatan selanjutnya. Selain itu, memastikan kesehatan Fariz baik agar bocah itu bisa dibawa ke Jakarta untuk menjalani operasi. Maman berharap, ada kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam memastikan kesehatan Fariz.
Donasi untuk Winarni yang terkumpul pada https://kitabisa.com/atletangkatbesi itu belum termasuk bantuan dari PT Toyota Astra Motor yang menyumbang Rp 80 juta dengan cara membeli foto ”Ajang Pacu Jawi” karya fotografer Kompas, Yuniadhi Agung, saat lelang foto pada pembukaan Festival Fotografi Kompas (FFK) di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (31/7) malam.
Dato Sri Tahir dari Mayapada Group juga menyumbang Rp 50 juta. Sejauh ini terkumpul donasi Rp 130 juta pada FFK. Panitia juga menggalang dana dengan membuka kotak donasi selama FFK berlangsung, hingga Minggu (5/8).
Excecutive General Manager PT Toyota Astrs Motor Franciscus Soerjopranoto mengatakan, bantuan untuk Winarni sejalan dengan semangat Toyota Berbagi. "Kami senantiasa peduli terhadap upaya-upaya kemajuan dunia olahraga nasional, termasuk pencapaian prestasi atlet nasional di dalam dan luar negeri," katanya.