JAKARTA, KOMPAS — Kurang dari seminggu sebelum pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden ditutup, koalisi pendukung Presiden Joko Widodo belum memiliki ketua tim pemenangan. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyatakan siap mengoordinasi partai koalisi sebagai parpol pemenang Pemilu 2014. Di sisi lain, nama figur yang akan mendampingi Presiden Joko Widodo disebut telah ditentukan dan diterima oleh para partai pendukung.
Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengatakan, hingga kini belum ada penentuan siapa yang akan menjabat sebagai ketua tim pemenangan Presiden Joko Widodo. Para partai koalisi masih dalam tahap pembicaraan. Ia membantah bahwa dirinya sudah ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan.
”Satukan dulu pandangan kami dengan para partai yang lain untuk mendukung Pak Jokowi. Setelah itu kami pilih (figur) yang bisa menjadi ketua tim pemenangan,” kata Puan saat ditemui seusai menghadiri peluncuran Rumah Politik Kompas pada Kamis (2/8/2018) malam di Jakarta.
PDI-P sebagai partai politik pemegang jumlah kursi terbesar di parlemen saat ini, dinilai Puan, lumrah apabila kadernya didapuk menjadi ketua tim pemenangan. ”Kalau dilihat, PDI-P, kan, suaranya terbesar pada Pemilu 2014. Jadi, sah-sah saja kalau jadi ketua tim pemenangan, tetapi tetap harus melibatkan teman-teman partai pendukung lainnya,” kata Puan yang juga adalah Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Kalau dilihat, PDI-P, kan, suaranya terbesar pada Pemilu 2014. Jadi, sah-sah saja kalau jadi ketua tim pemenangan, tetapi tetap harus melibatkan teman-teman partai pendukung lainnya.
Cawapres telah ditentukan
Nama cawapres pendamping Presiden Joko Widodo untuk maju dalam Pilpres 2019 masih misterius, tetapi kini selangkah lebih jelas. Politikus PDI-P, Masinton Pasaribu, mengatakan, Presiden telah mengantongi satu nama dan telah dikomunikasikan kepada para partai pendukung.
”Parpol koalisi sudah tahu semua tentang nama cawapres. Semua tinggal menunggu Pak Jokowi mengumumkannya di saat yang tepat,” kata Masinton.
Meski cawapres sudah ditentukan, Masaribu mengatakan, koalisi pendukung Joko Widodo masih membuka pintu bagi partai politik yang ingin bergabung.
Joko Widodo sebagai petahana dalam pilpres mendatang telah pasti didukung oleh enam partai di parlemen, yakni PDI-P, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, dan Partai Hanura. Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi satu-satunya partai yang belum mendeklarasikan dukungan untuk salah satu capres, baik kepada Joko Widodo maupun Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
”Kalau ada parpol datang (ke koalisi Joko Widodo), pintu akan terbuka lebar untuk mendukung Pak Jokowi,” kata Masinton.
Namun, Masinton mengingatkan, partai yang hendak bergabung harus menerima keputusan tentang cawapres yang akan dipasangkan dengan Joko Widodo. ”Enggak bisa partai yang ingin koalisi kemudian mengharuskan sebuah nama untuk jadi cawapres. Harusnya, ya, datang untuk kebaikan Indonesia,” katanya.