Menyukseskan Asian Games tanpa mengorbankan kepentingan masyarakat jadi pekerjaan rumah bagi pemerintah saat ini. Masih ada waktu untuk memperbaiki kekurangan.
JAKARTA, KOMPAS Hingga hari kedua penerapan perluasan kebijakan ganjil genap dan buka tutup pintu tol untuk kelancaran Asian Games, Kamis (2/8/2018), sejumlah dampak positif dan negatif muncul serta menjadi pembicaraan masyarakat.
Antisipasi berupa kesiapan jalur alternatif, kelengkapan rambu, juga keaktifan petugas yang berjaga di lapangan dirasakan warga belum memadai. Hal ini melengkapi keluhan sebelumnya, yaitu minimnya sosialisasi serta simulasi sebelum pelaksanaan. Akibatnya, kepadatan lalu lintas di beberapa ruas jalan sangat mengganggu sebagian warga Ibu Kota dan sekitarnya. Kemacetan berkepanjangan terutama dikeluhkan terjadi Rabu malam.
Di sisi lain, penerapan perluasan ganjil genap, buka tutup pintu tol, serta dorongan agar warga menggunakan angkutan umum dan pengaturan lalu lintas angkutan barang menyebabkan peningkatan kecepatan kendaraan bermotor di jalanan Ibu Kota. Selain itu, masih dari data Korps Lalu Lintas Polri, jumlah penumpang bus PPD naik 40 persen, jumlah penumpang bus transjakarta meningkat 14 persen, serta pengguna kereta komuter naik hingga 20 persen.
Namun, dunia usaha cukup terpukul dengan penerapan keempat kebijakan rekayasa lalu lintas tersebut. Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan, pada pelaksanaan simulasi, jumlah pengunjung (traffic) di sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta turun sekitar 20 persen. Penurunan ini tidak hanya di jalur yang bersinggungan langsung dengan jalan yang dikenai aturan ganjil genap ataupun penutupan pintu tol, tetapi tersebar hingga kawasan yang tidak bersinggungan langsung. ”Selama perencanaan, kami tidak pernah diajak bicara,” katanya.
200.000 wisatawan
Kendati Asian Games ditargetkan mendatangkan sekitar 200.000 wisatawan mancanegara ke Jakarta, Ellen tidak yakin penurunan itu dapat ditutup dengan kondisi tersebut.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Tutum Rahanta mengatakan, dampak penurunan langsung atas perluasan ganjil genap disertai buka tutup pintu tol pada simulasi lalu dirasakan oleh usaha tempat pertemuan, restoran, dan sektor distribusi.
Dampak ini juga menambah beban pengeluaran bagi sebagian sektor usaha, seperti sektor distribusi yang kemungkinan harus mencari rute lain ataupun menunda pengantaran. Dampak lainnya adalah jadi beban psikologi bagi warga yang melakukan aktivitas dan tambahan pengeluaran bagi sebagian masyarakat.
Penurunan sektor usaha ini juga akan berdampak pada turunnya pajak daerah, misalnya dari parkir, pajak penambahan nilai pada pembelian barang, ataupun pajak restoran.
Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta Sri Hartati mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menerima keluhan serta kekhawatiran dari sektor usaha tersebut. Untuk itu, direncanakan diberikan tambahan angkutan umum massal dari bus transjakarta menuju pusat-pusat usaha. ”Sudah ada penugasan itu, titik-titik dan jumlahnya masih dihitung supaya masyarakat tetap mudah ke lokasi-lokasi tersebut,” katanya.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Bambang Prihartono mengatakan, pemerintah juga menyediakan tambahan transportasi umum massal. Sebanyak 204 armada bus transjakarta disediakan untuk masyarakat terdampak ganjil genap. Khusus selama Asian Games berlangsung, 107 bus transjakarta disiapkan untuk rute-rute ke arena pertandingan dan 40 unit bus dari hotel ke arena pertandingan.
Selain itu, juga disediakan 10 bus dengan rute Bandara Soekarno–Hatta ke arena pertandingan serta 41 unit bus untuk wisata para atlet dan official.
Keamanan arena
Di luar persoalan kebijakan rekayasa lalu lintas, masalah pengamanan Asian Games juga mengemuka. Hal itu terlebih setelah terjadi kebakaran di gudang milik Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta yang terletak 150-200 meter di belakang Jakarta International Velodrome, arena balap sepeda untuk Asian Games di Jalan Balap Sepeda Velodrome Stadion, Jakarta Timur, Kamis malam pukul 18.29.
Juru Bicara Inasgoc Muhamad Buldansyah mengatakan, penyebab kebakaran belum diketahui. Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Subejo mengatakan, kebakaran bisa diatasi setelah 19 unit mobil pemadam dikerahkan.
Sekretaris Perusahaan PT Jakpro Hani Sumarno mengatakan, bangunan yang terbakar masih banyak berisi kayu-kayu. Sedianya, gudang dimaksudkan untuk gudang bisbol. Pemadaman berlangsung cepat sehingga api bisa dipadamkan pada pukul 20.00.
Dengan kejadian ini, kata Hani, pengamanan velodrom akan ditingkatkan dan diperluas hingga sekitar stadium tersebut.
Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto mengatakan, belum ada serah terima velodrom dari PT Jakpro ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. ”Masih dalam proses diskusi sekaligus pembahasan penggunaan setelah Asian Games,” katanya.
Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Joni Supriyanto dalam rapat koordinasi teknis kesiapan Koopspam (Koordinator Operasi dan Pengamanan) VVIP Asian Games di Markas Kodam Jaya, Kamis, mengutarakan, penyelenggaraan Asian Games harus sukses karena menyangkut harga diri bangsa Indonesia. Kodam Jaya memegang komando dan kendali operasi di wilayah ring 2 dan ring 3, mengerahkan 6.000 personel untuk membantu Polri.
Presiden cek sarana
Presiden Joko Widodo, kemarin, bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri PUPR M Basuki Hadimuljono melihat fasilitas terkait Asian Games, yakni jalur pedestrian di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin.
Selain trotoar, fasilitas umum di sekitar Bundaran Hotel Indonesia juga menjadi obyek peninjauan. Salah satunya tempat penyeberangan orang (pelican crossing) di depan Plaza Indonesia dan Hotel Pullman.
Jokowi, Anies, dan Basuki juga menjajal menyeberang jalan melalui pelican crossing. Seusai peninjauan, Presiden Jokowi mengatakan, peninjauan dilakukan dalam rangka mengecek persiapan menjelang Asian Games, terutama infrastruktur kota dan fasilitas pejalan kaki.
Diharapkan, perhatian Presiden menular dan memicu perbaikan atas sejumlah kekurangan yang masih terjadi.
(NTA/WAD/IRE/NDY/JOG/PIN/ E07/E11/E12/E13/E16/E22)