JAMBI, KOMPAS — Aliansi Jurnalis Independen Kota Jambi mengecam tindakan petugas pengamanan api obor Asian Games terhadap jurnalis Kompas TV, Suci Annisa. Suci Annisa (28) mendapat kekerasan saat meliput arakan api obor Asian Games, Jumat (3/8/2018).
Kekerasan terhadap perempuan jurnalis itu terjadi di kawasan lampu merah Simpang Empat Museum Siginjai, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Suci Annisa yang sedang melaksanakan tugas jurnalistik dipukul di bagian ulu hati secara tiba-tiba, hingga dia mengerang kesakitan.
”AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Kota Jambi mengecam keras tindakan kekerasan dan premanisme yang dilakukan oknum pasukan pengamanan api obor Asian Games terhadap Suci Annisa,” kata Ketua AJI Kota Jambi M Ramond EPU, Sabtu.
AJI berpandangan, tindakan yang dilakukan oleh oknum anggota pasukan pengamanan api obor Asian Games itu telah mencederai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Pada Pasal 41 UU No 40/1999 disebutkan bahwa negara menjamin kemerdekaan pers, dan pers nasional mempunyai hak untuk mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.
Ramond menyebutkan, tindakan oknum petugas pengamanan itu sudah masuk kategori pidana karena dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat kebebasan pers.
Sesuai dengan UU Pers, lanjut Ramond, setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan kegiatan jurnalistik dipidana penjara paling lama 2 tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta.
AJI mendesak kepolisian dan juga pemimpin pasukan pengamanan api obor Asian Games agar melakukan pengusutan atas kasus kekerasan terhadap jurnalis ini.
”Asian Games akan diliput jurnalis dari puluhan negara. Jangan sampai kasus serupa terjadi sehingga perlu kepada semua petugas di Asian Games mengerti tentang kebebasan pers,” ujarnya.
Pemukulan terhadap Suci yang merupakan ibu dari tiga anak itu terjadi saat dia sedang mengambil gambar tepat di belakang oknum petugas yang memukulnya itu. Saat mendekati Suci, oknum tersebut mendaratkan pukulan keras di perut Suci.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh AJI Kota Jambi, Suci bingung mengapa dirinya dipukul. Padahal, dia meliput kegiatan tersebut dari pagi sampai harus berlari-lari dari satu lokasi ke lokasi lain. Suci sudah meminta kepada oknum petugas agar jangan main kasar dan telah mengatakan kepada yang bersangkutan bahwa dia jurnalis. Namun, petugas itu menyebut tidak peduli pada status Suci.
Dari penuturan Suci, hanya satu orang dari anggota pasukan pengamanan api obor Asian Games itu yang berlaku kasar kepadanya. Setelah kejadian tersebut, oknum yang memukulnya langsung ditarik oleh rekan-rekannya sesama petugas pengamanan.
Tak hanya pemukulan terhadap jurnalis Kompas TV, AJI Kota Jambi juga menyebutkan, ada juga oknum petugas pengamanan yang mendorong fotografer Tribun Jambi, Aldino, sehingga membuatnya hampir terjatuh. Tindakan ini menyebabkan Aldino hampir terjatuh beserta kamera yang dipegangnya.
”Kami mengecam semua tindakan kekerasan terhadap jurnalis ini. Harus diusut. Kasus ini jangan dibiarkan menguap,” kata Ramond. (*)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.