Capai Kapitalisasi 1 Triliun Dollar AS, Apple Sebut Kuncinya Mengutamakan Pelanggan
SAN FRANCISCO, KAMIS — Apple Inc pada Kamis (2/8/2018) menjadi perusahaan pertama yang terdaftar di bursa AS dengan kapitalisasi pasar senilai 1 triliun dollar AS. Pemimpin tertinggi Apple, Tim Cook, pun mengirimkan memo kepada 120.000 karyawannya.
Ia menyatakan, valuasi 1 triliun dollar AS adalah sebuah tonggak penting sekaligus membawa banyak kebanggaan. Namun, ditegaskan bahwa hal itu bukan ukuran paling penting dari sebuah kesuksesan perusahaan.
”Hasil keuangan hanyalah hasil dari inovasi-inovasi Apple, sikap menempatkan produk dan pelanggan terlebih dahulu, dan selalu setia pada nilai-nilai yang kami hidupi,” demikian pernyataan Cook dalam memo tersebut.
Saham Apple naik sekitar 9 persen sejak Selasa (31/7/2018) ketika perseroan melaporkan hasil kinerja hingga Juni tahun ini di atas ekspektasi. Perseroan melakukan pembelian kembali sahamnya senilai 20 miliar dollar AS. Ini adalah dua hari terbaik Apple sejak April 2014. Saham perseroan pun melonjak 2,9 persen pada Kamis untuk mengakhiri hari di level 207,39 dollar AS, memberikan kapitalisasi pasar perseroan di level 1,002 triliun dollar AS.
Dimulai di garasi sang pendiri Steve Jobs pada 1976, Apple telah meningkatkan pendapatannya melampaui ekonomi Portugal, Selandia Baru, dan sejumlah negara lain.
Nilai pasar saham Apple lebih besar dari kapitalisasi gabungan Exxon Mobil Corp, Procter & Gamble Co, dan AT & T Inc. Sekarang, sahamnya mencapai 4 persen dari S&P 500. Saham pendukung Silicon Valley itu melonjak lebih dari 50.000 persen sejak penawaran umum awal tahun 1980-nya.
Jobs, yang meninggal pada tahun 2011, digantikan oleh Tim Cook sebagai chief executive, yang berhasil menggandakan keuntungan perusahaan tetapi masih berjuang untuk mengembangkan produk baru guna meniru keberhasilan iPhone yang sudah mengubah masyarakat. Pada tahun 2006, sebelum peluncuran iPhone, Apple menghasilkan kurang dari 20 miliar dollar AS dalam penjualan dan laba bersih sebesar 2 miliar dollar AS.
Dimulai di garasi sang pendiri Steve Jobs pada 1976, Apple telah meningkatkan pendapatannya melampaui ekonomi Portugal, Selandia Baru, dan sejumlah negara lain.
Pada tahun lalu, penjualannya telah meningkat lebih dari 11 kali lipat menjadi 229 miliar dollar AS—tertinggi keempat di S&P 500—dan pendapatan bersih meningkat dua kali lipat menjadi 48,4 miliar dollar AS. Hal ini menjadikannya sebagai perusahaan AS yang paling menguntungkan secara publik.
Jeff Carbone, salah satu pendiri Cornerstone Financial Partners di Charlotte, North Carolina, telah memasukkan Apple dalam portofolio kliennya selama sekitar satu dekade. Baru-baru ini, beberapa kliennya yang lebih tua telah membeli saham Apple untuk cucu-cucu mereka.
Saham Apple telah meningkat lebih dari 30 persen pada tahun lalu, didorong oleh optimisme tentang iPhone X. Hal yang mendorong harga saham Apple lebih tinggi dalam beberapa bulan terakhir adalah pengumuman Apple bahwa mereka menyisihkan 100 miliar dollar AS untuk program pembelian kembali saham baru.
Dalam laporannya pada Selasa lalu, penjualan Apple dipimpin oleh iPhone X, yang dijual seharga sekitar 1.000 dollar AS. Hal itu menjadi pendorong hasil kuartalan yang jauh melampaui target Wall Street, dengan tarif langganan dari App Store, Apple Music, dan layanan iCloud yang memperkuat bisnis.
”Pasar mulai mengenali nilai platform dan layanannya semakin banyak. Hal itu tecermin dalam peningkatan kapitalisasi pasar Apple,” kata Brad Neuman, Direktur Strategi Pasar di Alger, perusahaan manajemen aset ekuitas di New York.
Bahkan, dengan kapitalisasi pasar saham Apple 1 triliun dollar AS, banyak analis tidak melihat saham perusahaan itu mahal. Menyesuaikan untuk empat pemecahan saham selama bertahun-tahun, Apple memulai debutnya di pasar saham untuk setara 39 sen per saham pada 12 Desember 1980.
Pada 2015, Apple bergabung dengan Dow Jones Industrial Average, salah satu klub paling eksklusif di bursa. Sejak tahun 1980, IBM Corp, Exxon Mobil, General Electric Co, dan Microsoft juga telah berganti-ganti sebagai perusahaan publik terbesar di AS.
Bahkan, dengan kapitalisasi pasar saham Apple 1 triliun dollar AS, banyak analis tidak melihat saham perusahaan itu mahal.
Pada tahun 2007, PetroChina yang dikontrol Pemerintah China secara singkat mencapai nilai pasar saham sekitar 1,1 triliun dollar AS setelah mencatatkan saham perdana di Shanghai. Menurut data Thomson Reuters, sekarang kapitalisasi PetroChina bernilai sekitar 200 miliar dollar AS.
Apple merupakan salah satu dari lima perusahaan AS yang sejak 1980-an mengambil giliran sebagai perusahaan terbesar Wall Street berdasarkan kapitalisasi pasar. Namun, Apple dapat kehilangan posisinya, diganti Alphabet Inc atau Amazon.com Inc, jika tidak menemukan produk atau layanan baru.
Menguntit di belakang Apple adalah Amazon.com dengan kapitalisasi pasar 880 miliar dollar AS, diikuti oleh pemilik Google, Alphabet, dan Microsoft. (REUTERS)