JAKARTA, KOMPAS - Asian Games tinggal dua pekan lagi. Infrastruktur yang sempat diragukan bisa selesai tepat waktu dipastikan siap untuk menggelar 465 nomor pertandingan pada 40 cabang olahraga. Polri dan TNI pun berusaha memastikan keamanan 17.145 atlet dari 45 negara peserta. Asian Games menuntut kerja bersama untuk memastikan sukses penyelenggaraan karena yang dipertaruhkan adalah martabat bangsa.
Di luar aspek olahraga, Asian Games juga menuntut jaminan kenyamanan bagi peserta. Ancaman kabut asap yang berpotensi terjadi di Sumatera Selatan juga menjadi fokus mitigasi. Untuk itu, 8.444 personel tim gabungan dikerahkan di 55 desa rawan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan.
Jaminan kenyamanan itu juga dipastikan sejak delegasi negara-negara peserta belum mendarat. Semua penerbangan akan diatur untuk mendahulukan pesawat yang mengangkut delegasi agar mereka tidak mengalami keterlambatan.
Sejak delegasi-delegasi dijemput oleh sukarelawan dari bandara menuju Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta atau Jakabaring di Palembang, diharapkan kesan positif mereka tangkap. Namun, bagi para atlet, operasionalisasi pertandingan ataupun perlombaan akan sangat menentukan apakah bangsa ini cakap atau gagap dalam menggelar ajang olahraga kelas dunia.
”Kami ambil kesimpulan bahwa Indonesia siap untuk penyelenggaraan Asian Games, baik dari sisi venue (arena pertandingan), infrastruktur, penyelenggaraan, maupun penyiapan atlet,” ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat (3/8/2018), seusai memimpin rapat tertutup persiapan Asian Games di Kantor Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta. Dengan
segala kesiapan itu, Kalla berharap penyelenggaraan Asian Games sukses sehingga membanggakan bangsa Indonesia.
Rapat itu juga dihadiri, antara lain, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Wakil Kepala Polri selaku Ketua Kontingen (CdM) Indonesia Komisaris Jenderal Syafruddin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum KONI Tono Suratman, dan Ketua Inasgoc Erick Thohir.
Sebelum memimpin rapat, Kalla meninjau kesiapan sejumlah infrastruktur dan pelatnas atlet. Pertama-tama Kalla meninjau wisma atlet di Kemayoran. Ia juga menyempatkan meninjau Kali Sentiong. Selanjutnya rombongan meninjau arena atletik dan akuatik di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan.
Basuki menambahkan, seluruh infrastruktur sudah siap, di Jakarta ataupun di Palembang.
Faktor pendukung
Untuk mendukung sukses penyelenggaraan Asian Games, pemerintah juga bergerak cepat mencegah potensi gangguan. Terkait kemacetan yang menjadi kekhawatiran Dewan Olimpiade Asia dan sejumlah kontingen saat uji coba kejuaraan, penerapan nomor ganjil genap untuk mobil pribadi dan angkutan barang di sejumlah ruas jalan di Jakarta akan diberlakukan.
Di Palembang, lalu lintas kendaraan yang melewati Jembatan Ampera akan dibatasi saat Asian Games berlangsung. Ampera hanya boleh dilewati angkutan umum dan angkutan pembawa atlet dan ofisial. Kendaraan pribadi menggunakan jalur lain, salah satunya Jembatan Musi II.
Arena pertandingan di Palembang juga rawan terdampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Untuk mencegah hal itu, sejak 30 Juli Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah melakukan tujuh kali penyemaian awan dan menghasilkan dua kali hujan buatan di Palembang dan beberapa kawasan sekitarnya.
Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Tri Handoko Seto, kemarin, menuturkan, dalam beberapa pekan terakhir, kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera Selatan yang ditunjukkan citra satelit dengan titik panas atau hot spot mengalami peningkatan.
Liputan asap yang meningkat dan meluas dikhawatirkan dapat membatasi jarak pandang hingga mengganggu keselamatan penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.
”Siapa pun yang membakar lahan, tangkap, proses sesuai aturan yang berlaku. Ini penting untuk memberikan efek jera,” kata Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian.
Menurut Tito, di ajang Asian Games ini citra bangsa dipertaruhkan.
Di Bandung, Polda Jawa Barat meningkatkan pengamanan terhadap hotel-hotel yang akan digunakan untuk menginap atlet dan ofisial Asian Games. Kepala Polda Jabar Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto, yang memimpin apel pengamanan, kemarin, menyatakan, langkah antisipasi teror juga dilakukan melalui penangkapan 37 terduga teroris yang merupakan anggota jaringan sel-sel Jamaah Ansharut Daulah di Jabar.
Sejumlah 10.188 personel yang terdiri dari polisi, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja dikerahkan untuk pengamanan Asian Games di wilayah Jabar.