logo Kompas.id
Utama”Satria Piningit”
Iklan

”Satria Piningit”

Oleh
M Subhan SD
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fZ2g3H4ggAkxUkVnnJzLvYRxbcw=/1024x1074/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F06%2Fsubhansd-1.jpg
HANDINING

M Subhan SD, Wartawan Senior Kompas

Pada era Orde Baru, presidennya cuma satu orang: Soeharto. Wakil presidennya banyak: Sultan Hamengku Buwono IX (1973-1978), Adam Malik (1978-1983), Umar Wirahadikusumah (1983-1988), Sudharmono (1988-1993), Try Sutrisno (1993-1998), dan BJ Habibie (sekitar dua bulan pada 1998). Namun, sebelum pemilihan yang kala itu di tangan MPR, calon wapres hampir tiada yang dapat memastikan. Nama-nama itu disimpan di dalam saku Soeharto. Cuma Soeharto yang tahu. Nama-nama itu muncul sesaat sebelum dilantik di MPR. Makanya ada istilah ”satria piningit”. Istilah itu mengacu pada ramalan Jayabaya, Raja Kediri periode 1135-1157, tentang pemimpin masa depan.

Sampai Jumat (3/8/2018), sehari menjelang pembukaan pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden pada 4 Agustus 2018, juga belum muncul figur yang pasti. Baru Joko Widodo (presiden petahana) yang sudah pasti mencalonkan diri kembali. Jokowi diusung PDI-P, Golkar, Nasdem, PPP, Hanura, PKB, PSI, Perindo, dan PKPI. Meskipun sudah dilakukan komunikasi, konsultasi, dan lobi politik dengan elite parpol (para ketua umum dan sekretaris jenderal parpol secara terpisah), soal pasangan Jokowi masih teka-teki. Semula kandidat pendamping Jokowi disebut ada 20 orang, lalu menyusut 10 orang, dan kemudian mengerucut menjadi lima orang, terus menukik tiga orang. Kita menunggu final menjadi satu orang.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000