Gold Coast
Mengunjungi Gold Coast, salah satu kota wisata di Australia, belum lengkap jika tidak singgah di pantainya. Pantai Gold Coast yang membujur sepanjang 60 kilometer menjadi destinasi wisata yang dikunjungi jutaan turis dari dalam dan luar Australia.
Sampai-sampai, nama kota Gold Coast, menurut sejumlah warganya, berasal dari gold of beaches atau deretan pantai laksana emas. Namun, kekayaan wisata Gold Coast bukan hanya pantainya. Di kota di Negara Bagian Queensland itu juga terdapat sederet tujuan wisata yang tak kalah menarik.
Pukul 11.00
Surfers Paradise
Di kawasan Surfers Paradise, selain pantai yang indah, juga ada atraksi menarik, yakni menonton paus. Paus? Bukan lumba-lumba? Ya, paus yang hewan mamalia itu. Bagaimana bisa melihat paus?
Petualangan menonton paus dimulai dari membeli tiket kapal di dermaga Surfers Paradise. Ada banyak alternatif kapal yang menawarkan angkutan menuju tengah laut, memakan waktu sekitar satu jam, hingga area di mana paus kerap muncul.
Pagi itu, saat kapal mulai membelah laut, sungguh beruntung karena cuaca bersahabat. Sinar matahari menghangatkan suhu udara Gold Coast yang siang itu berkisar 10-12 derajat celsius. Meski begitu, angin laut yang bertiup kencang kembali mengembuskan hawa dingin. Cukup dingin bagi warga Jakarta yang terbiasa dengan suhu 30-an derajat celsius.
”Ini pas cuaca bagus. Kapal bisa bergerak tenang. Kalau sedang kurang bagus, gelombang bisa agak tinggi dan kapal bisa lebih banyak berayun, diayun gelombang laut,” ujar Wendy, pemandu wisata yang siang itu menemani rombongan asal Indonesia.
Ada baiknya mengawali perjalanan pukul 10.00. Karena dengan perjalanan satu jam, kita sudah berada di tengah laut pada pukul 11.00. Pada saat itulah, paus kerap menampakkan diri di permukaan laut.
Dan benar saja. Setelah menunggu beberapa menit, paus beberapa kali muncul ke permukaan. Kemunculan paus menghadirkan sensasi tersendiri bagi para turis. Tak heran, sejumlah wisatawan berdecak kagum. Maklum, yang dilihat benar-benar paus.
Yang tak kalah menarik, menikmati Gold Coast dari udara dengan naik helikopter. Dengan berkeliling selama sekitar 15 menit, kita bisa menikmati keindahan kota pantai itu, dari kawasan pantai hingga perkotaan.
Selain dengan helikopter, suasana Gold Coast dari udara juga bisa dinikmati dengan naik balon udara. Hanya, kepastian balon udara mengudara sangat tergantung cuaca.
Pukul 14.00
Movie World
Setelah makan siang, mengunjungi Warner Bros Movie World, yang memasang tag line ”Hollywood on the Gold Coast”, bisa menjadi pilihan. Di sini tersaji berbagai atraksi wisata, mulai dari roller coaster, stunt
driver, hingga tokoh-tokoh hero, seperti Batman, Superman, juga Joker dan Cat Woman, yang dihadirkan secara nyata.
Tak heran, begitu nyatanya tokoh-tokoh hero itu, anak-anak selalu berteriak histeris jika tokoh pahlawan idolanya datang. Siang itu, misalnya, Batman hadir di tengah Movie World dengan mobil khas, yang dalam cerita dikendarainya di kota Gotham.
Di tengah kehadiran Batman, juga muncul Superwoman, Cat Woman, dan Superman. ”Sering juga kami tampilkan adegan-adegan layaknya di film, seperti pertarungan Joker melawan Batman. Tentu saja semua hanya pura-pura, biar meriah saja,” ujar Business Development Manager Warner Bros Movie World Erin Bowen. Kehadiran tokoh-tokoh Marvel Heroes itu juga banyak dimanfaatkan anak-anak untuk berfoto bersama.
Atraksi stunt driver juga menjadi salah satu daya tarik. Tak heran, tribune kerap terisi penuh jika sedang ada pertunjukan, seperti adegan kejar-kejaran mobil ala film Hollywood. Yang menarik, atraksi itu juga diselingi banyolan-banyolan yang kerap membuat penonton tertawa.
Taman hiburan ini juga disemarakkan oleh wahana roller coaster, yang dinamai DC Rivals HyperCoaster. Wahana ini tergolong istimewa: titik tertingginya mencapai 61,6 meter, dengan panjang 1,4 kilometer, dan kecepatan maksimal mencapai 115 kilometer per jam.
DC Rivals HyperCoaster ini berada di sisi terdepan Warner Bros Movie World, berdampingan dengan roller coaster yang sudah lebih dulu terbangun. Di antara kedua wahana adu nyali itu terdapat air mancur berwarna yang banyak menjadi arena berswafoto, untuk kemudian dipampangkan di media sosial.
Pukul 15.30
Paradise Jet Boating
Sore hari, wisata asyik di Gold Coast bisa dilakukan dengan naik speedboat (perahu motor cepat) di perairan Seaworld Drive. Judul atraksinya, Paradise Jet Boating. Acaranya, berputar-putar di Seaworld
Drive, sesekali dalam kecepatan tinggi, hingga berbelok tajam dan membuat wisatawan terciprat air.
Karena ibarat ”bermain-main” dengan air, pengelola obyek wisata ini mewajibkan wisatawan meninggalkan semua barang bawaan di loker, baik itu tas, jam tangan, telepon seluler, dompet, kamera, maupun barang-barang bawaan lain. Setelah itu, semua diminta melapisi pakaian dengan jas hujan.
Laju speedboat petang itu sesekali kencang. Ngebut di perairan ini memunculkan sensasi unik karena biasanya kita memacu kecepatan di jalanan, bukan perairan. Tingginya kecepatan speedboat itu sesekali diturunkan, yang lantas berlanjut dengan ngepot di air. Dan
byuurrrr,air membasahi tubuh penumpang.
Berwisata di Paradise Jet Boating sebaiknya memang memilih waktu sore hari. Alasannya, pakaian bisa saja basah, mulai dari atasan, celana, sampai celana dalam. Jadi, setelah dari Seaworld Drive, ada baiknya pulang dulu ke penginapan untuk mandi dan ganti pakaian sebelum melanjutkan menikmati wisata malam Gold Coast.
Pukul 20.00
Miami Marketta
Malam hari di Gold Coast bisa dilewatkan untuk makan malam sekaligus nongkrong mendengarkan musik hingga larut malam. Salah satu alternatif, ke pusat kuliner Miami Marketta di Hillcrest Pda, Miami, Gold Coast. Di sana, aneka menu makanan khas sejumlah negara tersaji di puluhan gerai tiap Jumat dan Sabtu malam. Suasana malam makin meriah dengan lantunan lagu-lagu di atas panggung.
Gerai-gerai itu di antaranya Monkey Magic, Kemuri, dan Kudos Bros yang menyajikan menu Jepang, Xiao Beijing (menu China), Sabai Sabai (Thailand), serta Curry Express (India). Ada pula gerai-gerai menu Eropa, seperti Werner Haus (Jerman), My Little Greek
Kitchen (Yunani), The Italian Job (Italia), serta beberapa gerai menu seafood semacam Mussel Brothers dan Fish & Chips.
Saking riuhnya Miami Marketta tiap malam, pengunjung disarankan memesan tempat terlebih dahulu. Event Manager Miami Marketta Kath Gourley menuturkan, pusat kuliner itu didirikan pada November 2011. ”Awalnya ini sebuah panggung seni yang menggelar bursa kuliner bulanan, kemudian menjadi seperti saat ini: panggung musik, pusat kuliner jalanan, dipadu dengan butik. Jadi, kami sudah sibuk selama tujuh tahun,” ujar Gourley.
Soal keberadaan beragam menu dari berbagai belahan dunia, Gourley mengungkapkan, tiap chef atau pemilik gerai merepresentasikan masakan khas negaranya masing-masing. Kudos Bros, misalnya, menghidangkan sushi beragam rasa yang merupakan menu khas Jepang. Rasanya? Cukup lezat. ”Kami beruntung bisa menemukan chef dari berbagai penjuru dunia sehingga menu di sini merefleksikan keberagaman,” ujarnya.
Kunjungan di Miami Marketta yang hangat, karena keriuhan di pusat kuliner itu, ibarat mengakhiri pengelanaan di Gold Coast yang riuh oleh kecipak ombak. Baik itu saat menunggu paus muncul maupun saat menanti sensasi ngebut dengan speedboat. Suara kecipak yang suatu saat nanti mungkin akan dikenang.