JAKARTA, KOMPAS — Harmoni Indonesia 2018 yang berlangsung di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (5/8/2018) pagi, dan diikuti sekitar 2.500 peserta, digelar sebagai wujud kebinekaan Indonesia.
Menurut Ketua Umum Pelaksana Komite Nasional Harmoni Indonesia Firdaus Ali, beberapa hal yang melatarbelakangi acara Harmoni Indonesia 2018 adalah memberikan semangat persatuan dan kebangsaan. ”Kebinekaan kita sempat terusik oleh isu-isu politik yang memecah belah persatuan,” ujarnya, Minggu.
Kebinekaan kita sempat terusik oleh isu-isu politik yang memecah belah persatuan.
Selain itu, acara Harmoni Indonesia juga merupakan dukungan untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-73 Republik Indonesia sekaligus sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Acara itu juga menjadi kesempatan untuk menyemangati dan mendoakan para atlet yang akan bertanding di Asian Games 2018.
Ada enam lagu yang dinyanyikan bersama-sama dari tim paduan suara yang dipimpin konduktor Addie MS bersama peserta yang hadir, yaitu ”Indonesia Raya”, ”Satu Nusa Satu Bangsa”, ”Rayuan Pulau Kelapa”, ”Mars Pancasila”, ”Bagimu Negeri”, dan ”Suara Hati Rakyat” (karya Deddy Dhukun).
Lagu-lagu yang dikumandangkan tersebut menggema di area timur GBK. Alunan musik yang mengiringi setiap lagu yang dibawakan tim paduan suara terdengar sangat menyatu. Para peserta juga ikut menyanyi secara bersama-sama dengan antusiasme yang tinggi. Ditambah konduktor Addie MS yang memimpin paduan suara dengan apik.
”Melalui Harmoni Indonesia ini, harapannya masyarakat tidak akan terpecah belah oleh isu-isu politik dan terorisme yang membuat kita takut,” ujarnya.
Melalui Harmoni Indonesia ini, harapannya masyarakat tidak akan terpecah belah oleh isu-isu politik dan terorisme yang membuat kita takut.
Acara ini melibatkan paduan suara dari kementerian lembaga, TNI, Polri, pelajar, mahasiswa, gereja, pesantren, dan beberapa elemen lainnya. Total anggota dalam paduan suara sekitar 300 orang. Persiapan dilakukan sejak Februari 2018.
”Kalau kita bernyanyi di alam terbuka dengan roh semangat bersama, maka rasa persatuan akan tercipta,” katanya.
Firdaus mengemukakan, kegiatan hari ini juga disaksikan masyarakat yang tinggal di luar Indonesia secara live streaming dari kota-kota di Asia, seperti Singapura, Bangkok (Thailand), Hong Kong, Shanghai (China), Kuala Lumpur (Malaysia), Seoul (Korea Selatan), Taipei (Taiwan), Tokyo (Jepang), dan Osaka (Jepang).
Hal serupa juga diutarakan konduktor Addie MS. Acara ini, kata Addie, untuk menyambut kemerdekaan RI dan juga Asian Games 2018. ”Ini merupakan upaya kita untuk ikut menyemarakkan peristiwa tersebut,” ujar Addie MS.
Addie menambahkan, saat ini, persatuan dan persaudaraan bangsa Indonesia terganggu karena masalah perbedaan memilih pemimpin ataupun golongan.
”Ini mesti kita jaga. Mudah-mudahan melalui lagu-lagu yang dinyanyikan bersama dapat merasakan indahnya persatuan dan kesatuan, bangsa yang kompak,” ujarnya.
Mudah-mudahan melalui lagu-lagu yang dinyanyikan bersama, kita semua dapat merasakan indahnya persatuan dan kesatuan, bangsa yang kompak.
Mahasiswi Stikes Jayakarta, Sintya (17), mengungkapkan, acara Harmoni Indonesia memberinya semangat dan pengalaman baru yang membawanya untuk mengenal mahasiswa dari banyak universitas lain.
”Kita dikumpulkan untuk nyanyi bersama, silaturahim menyambut Kemerdekaan RI dan Asian Games 2018,” tambah Nadia (21).
Sayangnya, menurut Nadia dan teman-temannya, acara yang digelar terlalu pagi sehingga mereka baru sampai sekitar pukul 07.00. Ia menambahkan, selain karena macet, untuk mencari tempat parkir butuh waktu yang lama. (FRANSISCA NATALIA ANGGRAENI)