Rumah, Partner Sejati Ibnu Jamil
Presenter olahraga yang juga aktor Ibnu Jamil memiliki mimpi indah untuk masa tuanya kelak. Meski kini masih bugar dan sedang mereguk kegemilangan karier, pemeran Mas Seno pada komedi situasi OK-Jek di salah satu stasiun televisi swasta ini sudah membayangkan hari tua dengan sensasi membuka jendela dan langsung melihat pantai.
Menuju terwujudnya impian pada hari tua itu, ia harus terlebih dulu bersabar menikmati rumahnya di kawasan Bintaro. Rumah yang baru ditempati selama lebih kurang tiga bulan ini difungsikan sebagai tempat melepas penat dan lelah setelah aktivitas seharian di tengah padatnya kegiatan dunia hiburan.
Di rumah ini, Jamil juga mulai kembali menata hidupnya yang baru. ”Hidup saya sedang memasuki proses perubahan. Masih adaptasi. Masih pacaran dengan rumah ini. Masih belajar cara bayar listrik, cara ngurus air, nyiram tanaman.... Dulu, tinggal transfer tahu beres,” kata Jamil yang kini tinggal terpisah dari anaknya.
Membeli rumah yang sudah selesai dibangun di kawasan perumahan yang desain bangunannya cenderung seragam, Jamil pun mulai memberi sentuhan pribadinya. ”Saya suka desain yang simpel. Enggak ribet. Suka nuansa natural,” tambahnya.
Di ruang tamu—yang jarang digunakan untuk menerima tamu—sebuah lukisan abstrak kepala rusa diletakkan di tempat yang seharusnya dipakai untuk memajang televisi. Ia lantas memilih memindahkan televisi ke ruang tidur utama di lantai dua. Selain beristirahat, di meja panjang yang menyatu dengan ruang tamu, Jamil biasa meneken kontrak pekerjaan hingga membaca naskah skenario.
Temannya ketika bekerja adalah aneka camilan ringan dan minuman kemasan yang menjejali lemari es sekaligus digunakan sebagai suguhan. Pada Kamis (26/7/2018), Jamil sibuk membersihkan semut yang berbaris di lantai rumah. Rumah itu memang biasanya hanya disinggahi 3-5 hari sebelum kemudian dibiarkan kosong, ketika ia bepergian ke luar kota.
Seperti pada siang itu, Jamil baru saja pulang dari acara Torch Relay Asian Games di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pada gelaran tersebut, pria yang memang mencintai dunia olahraga ini turut berlari sembari membawa obor Asian Games. Tak sempat melepas lelah, agenda padat di Ibu Kota seperti pemotretan di rumah produksi miliknya hingga reuni pemeran Ok-Jek pun sudah menantinya.
Nuansa alam
Tak bakalan betah lama di rumah baru, Jamil pun sudah berencana terbang ke DI Yogyakarta selama sebulan untuk shooting film. Film yang juga dibintanginya berjudul Kulari ke Pantai juga baru saja tayang di bioskop dan juga ditonton oleh Presiden Jokowi pada acara nonton bareng di Istana Negara.
Berperan sebagai seorang ayah di Kulari ke Pantai jejak-jejak sengatan matahari pantai masih bisa dijumpai di kulit Jamil yang menghitam eksotis. Kecintaan pada alam baik pantai ataupun gunung pula yang membuatnya memendam mimpi besar untuk bermukim di pedesaan.
Sedang berusaha mengurangi aktivitas di Jakarta, Jamil mulai membeli sebidang tanah di Pulau Nusa Penida yang tak jauh dari Bali. Di pulau ini, selain menghabiskan masa tua, Jamil pun sudah membekali diri dengan niat membuka usaha baru berupa homestay atau rumah tinggal bagi wisatawan. Ia juga sempat mencari tanah ke daerah Majalengka, Jawa Barat, yang masih dekat dengan lingkungan hutan.
”Rumah itu partner sejati, tempat melepas penat. Sekarang ini masih belum menemukan rumah sejati. Pengennya melihat ke luar rumah itu langsung pantai. Enggak mau tua duduk di kursi roda atau terjebak kemacetan lalu lintas. Pengennya masih bisa ngejar cucu tanpa megang tongkat,” kata Jamil.
Karena itu, dia menantang dirinya sendiri untuk berani tidak hidup selalu di kota dengan fasilitasnya yang wah. ”Bisa enggak balik ke alam? Menikmati layanan puskesmas atau rumah sakit desa, makan lebih murah. Hidup dan pikiran lebih sehat,” tambahnya.
Pilihannya untuk mencari rumah di pinggiran Jakarta pun juga terutama didasari alasan agar lebih dekat ke alam dan bisa berolahraga dengan nyaman. Di lingkungan perumahan yang saat ini ditempatinya, terdapat fasilitas jalur joginghingga bersepeda. Demi meraih kesehatan, olahraga basket bersama rekan sesama artis dilakoni setiap Jumat malam
Di sela kesibukan shooting, Jamil pun masih menyempatkan bertualang dengan motor trail menerabas hutan hingga bermain sepak bola. Beragam sepatu olahraga tampak tertata di pojok ruangan lantai satu untuk menemaninya beraktivitas luar ruangan. Prinsipnya, daripada menghabiskan uang untuk berobat di rumah sakit, lebih baik membeli barang penunjang hidup sehat seperti sepatu dan sepeda.
Beli lingkungan
Ketika memutuskan membeli rumah, arsitektur rumah tak menjadi bahan pertimbangan utama. Rumah tersebut dipilih lebih karena lingkungannya yang sehat, aman, dan sejuk. Bentuk rumah bisa saja sewaktu-waktu dibongkar. Namun, lingkungan yang nyaman akan sulit diperoleh jika tidak dipilih dari awal.
Tak banyak dari bagian rumah yang sudah dirombak. Jamil hanya menambahkan rumput futsal di bagian belakang rumah yang terbuka ke atas. Bagian belakang rumah ini menjadi ruang santai dan tempat bagi tamu yang merokok.
Tukang bangunan sempat salah menerjemahkan keinginannya lalu memasang teralis besi di atap ruang terbuka di belakang rumah. ”Ada kesalahan ketika dipasang teralis di atas. Ini rumah atau penjara,” tambah Jamil.
Agar lebih terasa anak muda, Jamil pun berencana mengecat dinding rumah dengan warna-warni ceria serta memberi sentuhan mural. Mebel di rumah tersebut dipilih sendiri dengan sentuhan kayu agar menumbuhkan kesan alami.
Selain kamar pembantu, ada tiga kamar lainnya di lantai dua yang untuk sementara ini masih terlihat kosong. Hanya ruang tidur utama yang sudah didesain nyaman demi melepas lelah. ”Sama saja kayak tinggal di apartemen. Tapi, saya lebih suka konsep rumah yang masih punya tanah.” katanya.
Sebagai anak Betawi, Jamil lahir dan tumbuh di kawasan perkampungan Betawi di Petukangan, Jakarta. Menggemari olahraga sejak duduk di bangku sekolah, Jamil mendapat beasiswa kuliah karena prestasi di basket. Sambil kuliah, ia bekerja di restoran milik seorang kawan lalu menjadi manajer klub basket hingga wakil pemimpin redaksi sebuah majalah olahraga.
Jamil mulai berkecimpung di dunia hiburan setelah menjadi bintang iklan lalu terjun ke dunia sinetron. Sudah mulai luwes di sinetron, ia melangkah menjadi aktor di beragam genre film. Kecintaannya pada dunia olahraga juga membawanya menjadi presenter acara olahraga di beberapa televisi swasta, termasuk membawakan acara Piala Dunia di RCTI.
Perjalanan panjang dengan menjajal beragam jenis peran semakin menguatkan karakter Jamil yang lebih cenderung kuat di genre komedi romantis.
”Saya suka komedi, suka jalan-jalan, suka sesuatu yang menyenangkan, dan suka olahraga. Di luar itu, ngocol banget juga enggak,” ujar Jamil menutup perbincangan.