Pemeriksaan Saksi Mengarah kepada Pelaku Pembakaran Gili Lawa Darat
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·2 menit baca
LABUAN BAJO, KOMPAS Kepolisian Resor Manggarai masih mendalami kasus pembakaran sebagian kawasan Pulau Gili Lawa Darat, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/8/2018). Sebanyak 13 pengunjung dan karyawan Taman Nasional Komodo masih diperiksa, tetapi belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Kebakaran terjadi Rabu pukul 17.30 Wita. Sumber api pertama kali terpantau petugas Taman Nasional Komodo (TNK) yang berjaga di Pos Pulau Padar. Sumber api menjalar di bagian ketinggian pulau sekitar 500 meter di atas permukaan laut itu. Api meluas dan membakar sebagian kawasan pulau itu.
Kepala Polres Manggarai Barat Ajun Komisaris Besar Julisa Kusumowardono, dihubungi dari Kupang, Sabtu (4/8) mengatakan, 13 orang yang diperiksa adalah delapan turis lokal, dua turis asing, dan tiga petugas TNK. Saat kebakaran terjadi, mereka ada di dalam dan sekitar pulau.
“Penyidik sudah olah tempat kejadian perkara untuk mencari bukti-bukti guna memastikan pelaku. Mereka yang diperiksa masih sebagai saksi, tetapi ada petunjuk mengarah pelaku pembakaran itu. Kami masih butuh bukti pendukung,” kata Julisa.
Ia juga menegaskan, polisi serius menangani kasus ini. Kebakaran sangat diduga dilakukan pengunjung. Pulau seluas sekitar 165 hektar (ha) itu tak berpenduduk, juga tidak ada aktivitas penduduk lokal dan tidak ada listrik. Wilayah itu masuk TNK yang dilindungi undang-undang.
Mengacu berbagai kondisi itu, polisi menutup kemungkinan bahwa Pulau Gili Lawa Darat terbakar sendiri. Diduga, pelaku pembakaran adalah orang yang paling akhir berada di pulau itu, yang kini sedang didalami.
Jumlah areal yang terbakar masih dalam pengukuran petugas Balai TNK. Perkiraan sementara, luas kawasan terbakar 10-20 hektar, dari total luas pulau yakni 165 ha.
Kepala Balai TNK Budhy Kurniawan mengatakan, tak ada satwa komodo di pulau itu. Hanya rusa, babi hutan, dan hewan liar lain. Babi dan rusa adalah mangsa komodo.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, Pulau Gili Lawa Darat memiliki pesona alam, selain 146 pulau lain di dalam kawasan TNK. Kawasan ini juga menjadi obyek wisata internasional. Apapun yang terjadi di sana akan disorot dunia.
“Kebakaran ini merusak citra pariwisata di sana. Apalagi api yang menjalar di dalam kawasan Pulau Gili Lawa Darat menyebar luas di dunia maya. Polisi segera mengungkap pelaku pembakaran dan diumumkan ke publik,”kata Jelamu.